Pelantikan Bupati Terpilih di Kediri Diminta Ditunda

Reporter

Kamis, 11 Februari 2016 21:57 WIB

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut satu Haryanti Sutrisno-Masykuri (kiri) dan nomor urut dua Ari Purnomo Adi-Arifin Tafsir (kanan) mengikuti debat kandidat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2015-2020 di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, 18 November 2015. ANTARA/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Kediri - Sekelompok warga Kediri, Jawa Timur, menuntut penundaan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih hasil pilkada serentak, Desember lalu. Mereka yang menamakan diri Menuju Kediri Lebih Baik itu masih tidak menerima dan bahkan mengutuk terpilihnya kembali bupati inkumben, Haryanti, yang mengukuhkan kekuasaan keluarganya di kabupaten itu yang sudah berjalan 15 tahun.

Massa yang hanya terdiri dari puluhan orang namun dikawal sejumlah besar aparat itu berorasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri, Kamis 11 November 2016. Mereka mengecam Komisi Pemilihan Umum dan Menteri Dalam Negeri yang tetap ngotot melantik Haryanti – Masykuri sebagai bupati dan wakil bupati.

Padahal bupati terpilih masih terjerat gugatan di Pengadilan Negeri Kediri atas tuduhan ijazah dan identitas palsu dalam pencalonan di pilkada lalu. “Kami minta Mendagri menunda pelantikan sampai ada keputusan pengadilan,” teriak Khoirul Anam, koordinator aksi, Kamis 11 Februari 2016.

Ijazah palsu dituding untuk jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang memiliki tahun kelulusan sama. Demikian pula untuk ijazah yang diterbitkan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang dinilai meragukan karena tak terdapat stempel basah pada fotonya. Selain itu nomor register ijazah juga tak sama.

Warga pengunjuk rasa lainnya, Yeti, bahkan mengungkap rasa malu memiliki pemimpin dari keluarga Sutrisno selama bertahun-tahun. Sebelum Haryanti menjabat Bupati Kediri periode 2011 – 2016, suaminya Sutrisno telah lebih dulu menjabat selama dua period edi Kabupaten Kediri.

Demikian pula para kerabatnya turut menempati posisi strategis seperti adik iparnya, Sulkani yang menjabat Ketua DPRD Kediri. “Dan lebih memalukan saat pilkada tahun lalu istri muda dan istri tua Sutrisno sama-sama mencalonkan diri,” katanya.

Unjuk rasa tak mendapat respon dari pimpinan DPRD Kediri yang berada di kantor. Berdalih tengah melakukan kerja luar kota, mereka memilih ngacir dari pengunjuk rasa.

Alhasil para perwakilan massa hanya ditemui tiga anggota dewan yang tersisa. Mereka adalah Antok Jaya dari Partai Nasdem, Yakub dari Demokrat, dan Mario dari Gerindra. “Mohon maaf karena hanya kami yang tersisa di kantor ini,” kata Antok kepada mereka.

HARI TRI WASONO


Berita terkait

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

1 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

5 hari lalu

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap OPD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

5 hari lalu

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

Demi meraih tiket Olimpiade Paris, Indonesia harus berjuang lebih keras di laga perebutan juara 3.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

5 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

10 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.

Baca Selengkapnya

Sandi Fahlevi Resmi Menjabat Pj Bupati Muba

12 hari lalu

Sandi Fahlevi Resmi Menjabat Pj Bupati Muba

Pj Gubernur Sumsel meminta Sandi berkolaborasi dengan Apriyadi yang telah menciptakan program-program bagus.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

15 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

24 hari lalu

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Kepolisian Resor Kediri memasang Area Traffic Control System (ATCS) di beberapa titik di wilayahnya sebagai upaya untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas sekaligus gerak cepat mengurainya jika terjadi kemacetan.

Baca Selengkapnya