Percepatan Pelantikan Kepala Daerah di Jawa Tengah Batal

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 28 Desember 2015 16:53 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kiri) melantik Penjabat (Pj) 5 Bupati walikota di Semarang, 5 AGustus 2015. Kelima Penjabat yang dilantik yakni kota Semarang, Kebumen, Rembang, Purbalingga dan Surakarta. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Boyolali - Permintaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar pelantikan 21 kepala daerah terpilih dapat diselenggarakan pada Maret 2016 ditolak Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

“Pelantikan 21 kepala daerah terpilih di Jawa Tengah, yang rencananya pada Maret tahun depan, gagal dilaksanakan. Mendagri tidak menyetujuinya,” kata Ganjar saat ditemui sesuai acara peringatan ke-87 Hari Ibu di Pendopo Ageng Kabupaten Boyolali, Senin, 28 Desember 2015.

Menurut Ganjar, gagalnya percepatan pelantikan 21 kepala daerah hasil pilkada serentak pada 9 Desember lalu karena Menteri Dalam Negeri mempertimbangkan adanya empat daerah di Jawa Tengah yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Empat daerah itu adalah Sragen, Wonosobo, Pekalongan, dan Pemalang.

Sebelumnya, Ganjar mengajukan permohonan ke Menteri Dalam Negeri agar pelantikan bupati dan wali kota hasil pilkada serentak pada 9 Desember dipercepat pada Maret 2016. Ganjar beralasan agar kepala daerah yang terpilih bisa langsung bekerja. “Kalau terlalu lama tidak dilantik, itu tidak bagus untuk jalannya pemerintahan,” kata Ganjar.

Lantaran masih ada empat daerah yang bersengketa, 21 bupati dan wali kota di Jawa Tengah yang terpilih akan dilantik bersamaan dengan 268 kepala daerah di seluruh Indonesia pada Juni 2016. Pelantikan serentak itu demi menyamakan akhir masa jabatan seluruh kepala daerah di Indonesia.

Selama menunggu Juni 2016, roda pemerintahan di 21 daerah yang mengikuti pilkada serentak masih akan dipimpin pejabat bupati/wali kota. Padahal kewenangan pejabat bupati/wali kota terbatas alias tidak bisa mengambil langkah-langkah strategis dalam pembangunan daerah. “Kalau kepala daerah sudah dilantik, penjabat itu akan kembali ke jabatan semula,” ujar Ganjar.

Ihwal maraknya kasus pelanggaran netralitas pegawai negeri sipil dalam proses pelaksanaan pilkada serentak, Ganjar menyerahkan pada putusan Pengadilan Negeri. “Ada tiga PNS divonis bersalah karena melanggar netralitas. Mereka dari Boyolali dan Sragen,” kata Ganjar.




DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

1 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

2 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

6 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

6 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

6 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

7 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

7 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

8 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya