TEMPO.CO, Surabaya - Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Rasiyo-Lucy Kurniasari akan melaporkan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang diduga menerima sumbangan kampanye dari orang yang tidak jelas identitasnya. Laporan itu sudah dibuat drafnya dan akan segera dilaporkan kepada Panitia Pengawas Pemilu Kota Surabaya.
“Secepat-cepatnya lah, mungkin besok kalau ini selesai rekapitulasinya,” kata Liaison Officer Tim Rasiyo-Lucy Kurniasari, Achmad Zainul Arifin, kepada Tempo di sela rekapitulasi di KPU Surabaya, Rabu, 16 Desember 2015.
Menurut Zainul, berdasarkan informasi dari media massa, yang kemudian ditindaklanjuti oleh tim pasangan Rasiyo-Lucy, diketahui bahwa ada dua penyumbang dana kampanye Risma-Whisnu yang identitasnya tidak jelas. Keduanya itu bernama Triyarso yang beralamatkan di Jalan Simomagerejo, yang kondisi rumahnya sangat sederhana dan ternyata masih kontrak. “Anehnya, dia menyumbang dana kampanye sebesar Rp 50 juta,” katanya.
Adapun penyumbang dana kedua, lanjut dia, bernama Taufiqurahman, yang ternyata baru diketahui sopir pribadi, dan dia juga menyumbang dana kampanye sebesar Rp 50 juta. “Kalau mencermati dua penyumbang ini sama-sama aneh, seharusnya kan dana itu untuk dirinya sendiri,” kata dia.
Padahal, lanjut dia, sesuai peraturan KPU Nomor 8 tahun 2015, pasal 76 menjelaskan bahwa partai politik atau gabungan partai politik yang mengusung paslon dilarang menerima sumbangan atau pemberian bantuan yang tidak jelas identitasnya. Apabila itu dilakukan, maka bisa dikenai sanksi pembatalan semua proses KPU. “Tentu hal itu berdasarkan rekomendasi Panwaslu,” kata dia.
Oleh sebab itu, maka tim pemenangan pasangan Rasiyo-Lucy akan melaporkan pelanggarana itu kepada Panwaslu Kota Surabaya dengan tembusan kepada Bawaslu Jawa Timur dan Bawaslu RI, termasuk pula KPU. “Bahkan, kalau perlu kami akan tembusi DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI),” ujarnya.
Tim pemenangan pasangan Rasiyo-Lucy berharap kepada Panwaslu serta penyelenggara pemilu untuk menyelidiki pelanggaran itu hingga tuntas, supaya publik tahu apa sebenarnya yang terjadi di Pilkada Surabaya. “Kami harap Panwaslu bisa membeberkan kepada publik kejelasannya seperti apa,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita terkait
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang
1 hari lalu
PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaBantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan
2 hari lalu
Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
3 hari lalu
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024
5 hari lalu
Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTermasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?
8 hari lalu
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta
8 hari lalu
Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta
9 hari lalu
Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRisma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP
12 hari lalu
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial
12 hari lalu
Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.
Baca SelengkapnyaMensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
14 hari lalu
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.
Baca Selengkapnya