Inkumben Bupati Luwu Utara Desak Panwas Copot Komisioner KPUD  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 15 Desember 2015 04:29 WIB

Ilustrasi Pilkada. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Makassar - Inkumben Bupati Luwu Utara Arifin Junaidi mendesak panitia pengawas pemilu (Panwaslu) setempat mencopot komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah Luwu Utara karena dianggap tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu.

"Mereka sudah mengakui kalau lalai menjalankan tugasnya. Sebaiknya dicopot saja. Ini sungguh merugikan kami," ujar Arifin saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Desember 2015.

Arifin menyebut, pengakuan itu diperoleh setelah salah seorang komisioner KPU Luwu Utara diperiksa oleh Panwaslu setempat terkait dengan kesalahan pencetakan biodata yang tercantum dalam daftar calon tetap (DCT).

"Salah satu item yang tercantum dalam biodata itu hanya ditulis tamatan sekolah dasar. Padahal saya ini strata satu (S1) Pemerintahan di Universitas Hasanuddin," kata Arifin.

Akibat kelalaian KPU tersebut, Arifin menuturkan, dia kalah di pemilihan kepala daerah dengan rivalnya pasangan calon nomor urut 1, Indah Putri Indriani-Muhammad Thahar Rum.

Berdasarkan rekapitulasi suara di kecamatan yang diunggah dalam situs KPU, Pasangan Indah-Thahar memperoleh 90.826 suara atau 53,60 persen. Sedangkan Arifin-Andi Abdullah 78.615 suara atau 46,40 persen. Data ini sudah masuk 100 persen di 580 tempat pemungutan suara (TPS) di Luwu Utara.

"Bayangkan, ada sekitar 500 TPS di Luwu Utara. Kalau 20 TPS terpajang biodata saya yang tidak lengkap seperti itu, saya bisa kehilangan 10 ribu suara,” ujarnya.

Arifin menambahkan, selain melapor ke Panwaslu, Senin, 14 Desember 2015, ia telah resmi melapor ke Kepolisian Resor Kabupaten Luwu Utara terkait dengan kelalaian KPUD setempat.

"Yang saya laporkan ke polisi terkait dengan pencemaran nama baik, pembohongan publik, dan pelecehan," kata Arifin.

Ketua Panwaslu Luwu Utara Rahmat mengakui telah terjadi dugaan kelalaian yang dilakukan KPUD terhadap pasangan calon Arifin-Andi Abdullah ihwal latar belakang pasangan calon yang maju di pilkada.

"Kami sudah memeriksa salah seorang komisioner KPUD Luwu Utara. Dia mengakui telah terjadi kelalaian terkait dengan latar belakang pasangan calon yang tercantum dalam DCT. Kami akan panggil Ketua KPUD. Jika ditemukan terjadi pelanggaran kode etik, kami akan teruskan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Biar DKPP yang putuskan layak atau tidak untuk dicopot," kata Rahmat.

Ketua KPUD Luwu Utara Suprianto mengatakan apa yang terjadi terhadap pasangan calon nomor urut 2 Arifin Junaidi-Andi Abdullah Rahim di luar dugaan KPUD. Sebab, kesalahan biodata yang dicantumkan dalam DCT tersebut dan dipajang di seluruh TPS bukan atas keinginan KPUD, tapi berasal dari pencetakan.

"Kami harus bertanggung jawab. Kami akui tidak melakukan pengawasan ketika biodata dalam DCT itu selesai dicetak. Kami baru tahu setelah pukul 11.00 Wita saat pencoblosan berlangsung," kata Suprianto.

Karena itu, KPUD siap menerima sanksi apa pun, baik saksi dugaan pelanggaran kode etik maupun pidana.




ARDIANSYAH RAZAK BAKRI







Berita terkait

Lumpuh Terendam Lumpur, Bandara Luwu Utara Ditutup hingga 29 Juli

14 Juli 2020

Lumpuh Terendam Lumpur, Bandara Luwu Utara Ditutup hingga 29 Juli

Operasional penerbangan di Bandara Andi Jemma Masamba di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, lumpuh lantaran terendam lumpur lantaran banjir.

Baca Selengkapnya

Cara Indah Putri Indriani Kembalikan Kejayaan Kakao di Luwu Utara

18 Juni 2020

Cara Indah Putri Indriani Kembalikan Kejayaan Kakao di Luwu Utara

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani punya pekerjaan rumah mengembalikan kejayaan kakao di daerahnya. Intip strateginya.

Baca Selengkapnya

Kisah Bupati Luwu Utara Blusukan ke Desa-desa Pakai Motor Trail

17 Juni 2020

Kisah Bupati Luwu Utara Blusukan ke Desa-desa Pakai Motor Trail

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani punya program Bermalam di Desa untuk mengetahui kebutuhan warga, sering pakai motor trail.

Baca Selengkapnya

Cuaca Cerah, Pencarian Pendaki Asal Austria Dilanjutkan  

1 November 2016

Cuaca Cerah, Pencarian Pendaki Asal Austria Dilanjutkan  

Gebinger dan seorang pemandu bernama Budi dinyatakan hilang setelah putus kontak pada Minggu malam, 30 Oktober 2016.

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Asal Austria Diduga Hilang di Pegunungan Luwu  

31 Oktober 2016

Pendaki Gunung Asal Austria Diduga Hilang di Pegunungan Luwu  

D. Gebinger dinyatakan hilang setelah lepas kontak dengan warga setempat.

Baca Selengkapnya

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.

Baca Selengkapnya

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.

Baca Selengkapnya

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.

Baca Selengkapnya

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya