PDIP Tuding TNI Tak Netral di Pilkada Riau

Jumat, 11 Desember 2015 23:12 WIB

Ilustrasi TNI AD. Tempo/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta -
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menemukan indikasi adanya keterlibatan anggota TNI dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2015 serentak di Kepulauan Riau. Menurut Sekretaris Badan Bantuan Hukum dan Advokasi (BBHA) Pusat DPP PDIP Sirra Prayuna, keterlibatan TNI tersebut diduga dilakukan secara struktural untuk mengondisikan pemenangan pihak tertentu.

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 11 Desember 2015, Sirra mengungkapkan bahwa di Kota Batam, telah terjadi mobilisasi anggota TNI dalam Pilkada di Kota Batam, Kepulauan Riau. Menurut Sirra, Komandan Kodim 0316 Kota Batam telah memposisikan TNI untuk memasuki ranah politik praktis secara terang-terangan. "Tindakan itu dilakukan dalam bentuk melakukan penindakan langsung atas dugaan pelanggaran yang belum terverifikasi dengan baik”, kata Sirra.

Sirra mengungkapkan, pada pilkada di Kota Batam, TNI menempatkan anggotanya di setiap Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemilih Kecamatan (PPK). Selain itu, menurut Sirra, TNI juga melakukan patroli secara demonstratif dengan berpakaian dinas dan bersenjata lengkap di pemukiman warga. "Mereka menggelar kekuatan secara berlebihan dan terbuka," ujar Sirra.

Sirra juga mengatakan, seorang anggota Babinsa Kelurahan Lengkong Sedai, Sersan Kepala Agustin, telah melakukan intimidasi terhadap Koordinator Saksi Pilkada 2015, Alex, yang juga Pengurus Pimpinan Anak Cabang PDIP Kecamatan Bengkong, Kepulauan Riau, pada Rabu lalu. "Peristiwa itu melibatkan sekitar tujuh orang anggota TNI. Mereka datang ke rumah Alex dan memaksanya naik ke mobil. Setelah itu, Alex dibawa ke Kodim 0316 Kota Batam dengan alasan akan dilakukan pemeriksaan terhadap Alex atas tuduhan praktek money politics," tutur Sirra.

Selain itu, menurut Sirra, Komandan Kodim 0316 Kota Batam juga mengumumkan secara terbuka penangkapan dan penahanan terhadap Alex tersebut melalui media masa cetak dan elektronik. "Tindakan itu secara nyata menunjukkan bahwa TNI bertindak sendiri tanpa menghiraukan ketentuan perundang-undangan tentang pilkada, khususnya mengenai kewenangan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu)," ujar Sirra.

Menurut Sirra, tindakan TNI tersebut telah melanggar Pasal 4 dan Pasal 5 Ketetapan MPR Nomor 7 Tahun 2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia. "Dalam peraturan tersebut, TNI hanya bertugas memberikan bantuan kepada Polri atas permintaan yang diatur dalam undang-undang. TNI juga harus bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis," ujar Sirra.

Selain itu, Sirra juga menyatakan bahwa TNI telah melanggar Pasal 2, Pasal 7, dan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 34 Tahun tentang tentang Tentara Nasional Indonesia. "Prajurit TNI dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis," kata Sirra.

Sirra menilai tindakan anggota TNI tersebut telah mengakibatkan persiapan tim pemenangan PDIP yang akan menyiapkan saksi menjadi terganggu. "Peristiwa itu telah kami laporkan kepada Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) kemarin. Kami meminta Bawaslu untuk memanggil dan meminta keterangan pihak-pihak yang terkait kejadian tersebut," ujar Sirra.

Sampai saat ini, tudingan PDIP ini belum terkonfirmasi ke pihak TNI.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.

Baca Selengkapnya

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.

Baca Selengkapnya