Partisipasi Pemilih Rendah, DPR Usul Revisi UU Pilkada  

Jumat, 11 Desember 2015 04:24 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Husni Kamil Manik (tengah) didampingi para anggota saat memimpin rapat koordinasi persiapan akhir penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2015 di Kantor KPU, Jakarta, 6 Desember 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Dalam Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Yandri Susanto, mengatakan, parlemen akan kembali merevisi Undang-undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

"Peraturan Komisi Pemilihan Umum juga akan dibongkar," kata Yandri saat ditemui di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Kamis, 10 Desember 2015.

Menurut politikus dari Partai Amanat Nasional ini, revisi perlu dilakukan karena tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah 2015 yang digelar pada Rabu kemarin cukup rendah. Hal itu juga terlihat saat dia memantau beberapa tempat pemungutan suara di Serang, Banten.

"Di Serang tingkat partisipasi pada tahun sebelumnya sekitar 85 persen. Sekarang menurun jadi 51 persen. Itu artinya kan ada sesuatu. Makanya perlu kami benahi agar pada 2017, 2018, dan 2022 tidak terulang lagi," tutur Yandri.

Yandri mengaku banyak menerima keluhan dari pasangan-pasangan calon bahwa UU Pilkada seolah-olah menyandera para kandidat untuk berkampanye secara masif. "Alat peraga kampanye pun juga dibatasi," katanya.

Dengan kondisi tersebut, dia menganggap perlu dilakukan evaluasi menyeluruh baik dari Komisi Dalam Negeri DPR, KPU, maupun Kementerian Dalam Negeri agar partisipasi pada tahun berikutnya bisa lebih tinggi.

KPU pada Rabu kemarin menggelar pilkada serentak di 264 daerah dari jumlah sebelumnya sebanyak 269 daerah. Pilkada di lima daerah lainnya, yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Fakfak, Kabupaten Simalungun, Kota Manado, dan Kota Pematang Siantar ditunda karena masih ada sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara.

Dari pantauan Badan Pengawas Pemilu, tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak tahun ini berkisar antara 60-70 persen. Tingkat partisipasi tersebut berada di bawah target KPU yang menargetkan partisipasi pemilih mencapai 77 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

11 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya