Golkar Yogya Waswas Pilkada Jeblok Gara-gara Kasus Novanto  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 8 Desember 2015 16:05 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto menjawab pertanyaan awak media usai menjalani sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Desember 2015. Sidang yang berlangsung tertutup tersebut berlangsung selama kurang lebih lima jam. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta John F. Keban mengaku khawatir efek kasus Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto. Pamor Novanto yang buruk gara-gara kasus "papa minta saham" bakal berimbas pada hasil pemilihan kepala daerah yang digelar Rabu, 9 Desember 2015.

“Bagaimana enggak khawatir. Kasus Nonanto jelas ada pengaruhnya karena publik dan hampir seluruh media massa menyorotinya,” ujar Keban di Yogyakarta, Selasa, 8 Desember 2015. Novanto yang juga Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali saat ini tengah terjerat dugaan pelanggaran etik lantaran mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pencatutan itu berkaitan dengan lobi-lobi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Novanto bersama pengusaha minyak M. Riza Chalid bertemu dengan Maroef Sjamsoeddin, bos PT Freeport. Dalam pertemuan itu, antara lain membicarakan jatah saham sebesar 20 persen untuk Presiden dan Wakil Presiden.

Buruknya citra Novanto juga dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan yang minta berlangsung secara tertutup. “Akrobat-akrobat politik dalam proses sidang tertutup itu kemudian dinilai mengecewakan publik. Ini makin menjadi sorotan dan jelas ada pengaruhnya dalam pilkada,” ujar Keban.

Pemilihan kepala daerah serentak di wilayah Yogyakarta berlangsung di tiga kabupaten, yaitu Gunungkidul, Sleman, dan Bantul. Di Kabupaten Gunungkidul, Golkar mengusung kadernya bernama Badingah, yang juga inkumben.

Sedangkan di Kabupaten Bantul, Golkar menjadi penyokong utama pasangan inkumben dari PDIP, Sri Suryawidhati, yang berpasangan dengan mantan Asisten I Bidang Pemerintahan Bantul Misbakhul Munir. Di Kabupaten Sleman, Golkar juga menjadi penyokong utama inkumben Sri Purnomo yang berpasangan dengan Sri Muslimatun.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Gunungkidul Heri Nugroho tak sependapat dengan Kaben. Dia tak percaya jika kasus yang membelit Setya Novanto itu akan mempengaruhi hasil pilkada di daerah. “Konstelasi kasusnya beda, kasus Setya Novanto itu di pusat, pilkada ini urusan figur daerah, tak ada korelasinya akan berpengaruh,” ujar Heri.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

18 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

26 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

27 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

27 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

28 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

31 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

43 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya