Sidang Gugatan Pilkada, KPU dan Bupati Banyuwangi Mangkir  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 18 November 2015 16:17 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara Irham Buana Nasution, melintas di depan layar yang menampilkan DPT Pilkada Sumatera Utra, pada Rapat Pleno Terbuka KPU Sumut di Medan, Senin (25/2). ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Banyuwangi -Pengadilan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar sidang pertama gugatan Mohammad Amrullah terhadap KPU, Bupati, dan Dinas Kependudukan setempat pada Rabu, 18 November 2015. Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu menggugat ketiganya sebesar Rp 10 miliar gara-gara namanya tak masuk daftar pemilih tetap (DPT).

Sidang yang diketuai hakim Putu Endro Sonata itu tak dihadiri tergugat satu dan tergugat dua. Sedangkan tergugat tiga diwakili kuasa hukumnya, Oesnawi. Sementara itu, penggugat didampingi empat kuasa hukumnya.

Menurut Putu Endro, karena tak dihadiri tergugat satu dan dua, persidangan ditunda pekan depan. “Sidang dilanjutkan 25 November,” kata Putu Endro.

Kepada wartawan, Amrullah mengaku kecewa karena KPU dan Bupati Banyuwangi mangkir dari persidangan tersebut. “Itu menunjukkan keduanya tak taat hukum,” kata dia.

Amrullah menjelaskan, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Data dan DPT Pemilihan Kepala Daerah, warga yang memiliki hak memilih harus berusia 17 tahun atau sudah menikah. Berikutnya dalam Pasal 4 ayat 2 C, disebutkan, untuk bisa memilih, warga harus menunjukkan kartu tanda penduduk.

Padahal hingga saat ini, kata Amrullah, dia belum memiliki KTP sebagai dampak lambannya pengurusan KTP elektronik di tingkat kecamatan dan Dinas Kependudukan. “Saya tak bisa memilih karena belum punya KTP,” kata warga Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, ini.

Penjabat Bupati Banyuwangi, Zarkasi, mempersilakan bila ada warga menggugat. Sebab, adanya gugatan membuat pemkab dan KPU terus terpacu memperbaiki pemutakhiran data. “Kami sudah siapkan kuasa hukum,” katanya.

Sedangkan Oesnawi, kuasa hukum tergugat tiga, enggan berkomentar banyak. “Nanti dibuktikan dalam persidangan saja,” kata Oesnawi.

Sebelumnya, Mohammad Amrullah juga menggugat Bupati Banyuwangi, Kepala Dinas Kependudukan, dan Camat Kabat sebesar Rp 10 miliar karena lambannya kepengurusan KTP elektronik.




IKA NINGTYAS

Berita terkait

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

Pengamat Sebut Awiek PPP Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

Politikus PPP Achmad Baidowi meraih 359.189 suara nasional di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

PPP Sebut Belum Tentukan Sikap Politik Resmi di Pilkada Jawa Timur

PPP menyatakan sifat politiknya di Pilkada Jawa Timur masih dinamis. Antara mendukung Khofifah atau membentuk koalisi baru.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

1 hari lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

3 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

3 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

3 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

5 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

5 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

7 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

7 hari lalu

Soal Calon yang Diusung PKB di Pilkada Jawa Timur, Cak Imin: Masih Rahasia, Kalau Ketahuan Khofifah Bahaya

PKB masih merahasiakan calon gubernur yang akan mereka dukung di Pilkada Jawa Timur pada November 2024.

Baca Selengkapnya