Seorang anak kecil yang diberi atribut-atribut pilkada berteriak karena terjepit saat mengikuti kampanye salah satu kandidat Walikota Kediri di Kediri, Jawa Timur (19/10). Menyertakan anak kecil merupakan pelanggaran kampanye, namun tidak ada tindaka
TEMPO.CO, Kediri - Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menemukan 489 orang yang sudah meninggal tercatat sebagai calon pemilih. Selain itu kinerja Komisi Pemilihan Umum di daerah ini dinilai buruk dengan ditemukannya data 72.984 pemilih yang tidak lengkap.
Anggota Panwas Kabupaten Kediri, Mohamad Nasrul Rahmansyah, mengatakan, data pemilih yang disusun KPU untuk pemilihan kepala daerah tahun ini amburadul. Hal ini mengundang pertanyaan tentang mekanisme dan prosedur pendataan pemilih yang dilakukan KPU. "Ini menyangkut hasil coblos mendatang,” kata Nasrul, Senin 2 November 2015.
Selain ratusan pemilih yang ternyata sudah meninggal, panwas juga menemukan data 72.984 pemilih yang cacat karena berbagai kesalahan identitas. Terdapat pula 2.525 nama yang ganda, dan 684 pemilih yang belum terdata. Panwas meminta KPU melakukan pendataan ulang untuk mengganti semua kesalahan tersebut sebelum ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Panwas juga merekomendasikan kepada KPU untuk menyisir ulang mulai tingkat RT, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten. "Sebab kesalahan input data pemilih ini akan mempengaruhi keabsahan hasil pemilihan yang memicu sengketa pilkada di belakang hari," kata Nasrul.
Nasrul juga mengingatkan KPU untuk lebih serius melakukan validasi dan tak menggunakan data lama untuk menetapkan DPT. Angka ini sekaligus menentukan jumlah logistik surat suara yang harus disediakan KPU dalam pemilihan nanti, dimana masing-masing TPS akan mendapat jatah sesuai jumlah pemilih dengan toleransi kelebihan 2,5 persen.
“Kami minta perbaikan ini dilakukan secepatnya agar bisa ditenderkan untuk pengadaan surat suaranya mengingat waktunya yang mepet,” kata Nasrul.
Komisioner di KPU Kabupaten Kediri, Eka Wisnu Wardana, mengatakan sudah melaksanakan rekomendasi panwas tersebut dan saat ini dalam tahap penuntasan. Namun menurut dia jumlah kesalahan pemilih tak sebesar yang disampaikan Panwas. Jumlah pemilih yang tak memenuhi standar sistem di KPU disebutkan hanya 3.000 orang. "Karena itu kami optimistis akan bisa segera menyelesaikan perbaikan data dalam waktu singkat," katanya.
Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kediri ini diikuti oleh dua pasangan calon. Mereka adalah Bupati Kediri Haryanti Sutrisno dan wakil bupati Masykuri yang ingin memperpanjang masa jabatannya dengan didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, Demokrat, PPP, dan PBB. Sedangkan penantangnya yakni Ari Purnomo Adi – Arifin Tafsir didukung koalisi Gerindra dan PAN.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.
Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri
26 hari lalu
Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.
Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri
31 hari lalu
Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri
Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.
Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik
40 hari lalu
Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Kepolisian Resor Kediri memasang Area Traffic Control System (ATCS) di beberapa titik di wilayahnya sebagai upaya untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas sekaligus gerak cepat mengurainya jika terjadi kemacetan.