Ada Serangan Bersenjata, Pilkada 2018 di Nduga, Papua, Ditunda

Reporter

Syafiul Hadi

Kamis, 28 Juni 2018 09:03 WIB

Warga turun dari bus dievakuasi dari desa-desa yang diduduki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), di dekat tambang tembaga Grasberg yang dioperasikan oleh Freeport McMoRan Inc, di Timika, Mimika, Papua, 20 November 2017. Ratusan warga dievakuasi ke tempat yang aman pasca kontak senjata antara KKB dan TNI/Polri. REUTERS / Muhammad Yamin

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) kembali menembaki kawasan sekitar Nduga, Papua, pada Rabu, 27 Juni 2018, sehingga pemilihan kepala daerah atau pilkada 2018 di wilayah itu tertunda. "KKSB kembali menyerang dengan tembakan rentetan yang tak terarah," ucap Kepala Penerangan Daerah Militer XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 27 Juni 2018.

Menurut Aidi, penembakan ini terjadi pukul 08.15-09.05 waktu setempat. Tembakan itu dibalas satuan pengamanan gabungan Yonif 755/Yalet dan BKO Brimob Pam Pilkada. "Kontak tembak antara pasukan keamanan TNI/Polri dan KKSB terjadi di sekitar area bandara."

Baca:
Usai Tembak Pesawat Brimob, Kelompok Ini Serang Warga Nduga
Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Menurut Aidi, kontak senjata ini terjadi karena kelompok bersenjata mengeluarkan tembakan berulang-ulang tanpa arah yang jelas. Lokasi penembakan antara lain di belakang kantor Bappeda Nduga, belakang kantor keuangan Nduga, serta sekitar Bandara Kenyam.

Aidi menjelaskan, pasukan TNI dan Polri pada awalnya memperketat keamanan dengan berusaha mengidentifikasi arah datangnya serangan. Namun, saat anggota pos Yonif 755/Yalet melihat langsung kelompok penyerang itu bersenjata, pasukan membalas tembakan.

Baca:
3 Warga Kenyam, Papua, Tewas Diserang Kelompok Bersenjata
Usai Tembak Pesawat Brimob, Kelompok Ini...

Tak ada korban dari pihak keamanan dalam insiden yang berakibat tertundanya pilkada 2018 ini. Dia juga tak dapat memastikan adanya korban dari kelompok yang melakukan serangan bersenjata. "(Mereka) segera melarikan diri ke arah hutan."

Seusai insiden, tutur Aidi, ada laporan dari warga bernama Tourus Gwijangge bahwa anaknya terkena peluru nyasar. Anak Tourus, Yonggi Gwijangge, 6 tahun, terluka pada kaki kirinya akibat peluru saat berada di dekat rumahnya, sekitar 300 meter dari lokasi kontak tembak. "Setelah dirawat di puskesmas, korban kembali ke rumah karena hanya terluka ringan."

Advertising
Advertising

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

2 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

19 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya