Beda Tanggapan Djarot dan Edy Mengenai Image Negatif Sumut

Reporter

Antara

Editor

Purwanto

Minggu, 6 Mei 2018 01:05 WIB

Pasangan calon gubernur dan wagub Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (nomor urut dua) dan Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah (nomor urut satu) di Medan, Sumatra Utara, 13 Februari 2018. ANTARA/Septianda Perdana

TEMPO.CO, Medan - Dugaan praktik pungli dan jual beli jabatan menjadi bagian pertanyaan yang diajukan dalam debat kandidat pasangan calon kepala daerah Sumatera Utara. Citra Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dianggap masih negatif akibat prilaku koruptif akibat pungli dalam pembahasan anggaran pendapatan belanja daerah dan jual beli jabatan.

Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 dan 2, Djarot Saiful Hidayat dan Edy Rahmayadi, menanggapi berbeda mengenai gambaran itu.

Djarot ingin mengubah konotasi negatif itu melalui pemerintahan yang mengedepankan transparansi dan kemudahan. Adapun Edy Rahmayadi membantah adanya anggapan negatif seperti itu terhadap Sumatera Utara.

Dalam debat di Convention Santika Hotel Medan, Sumatera Utara dan disiarkan oleh dua stasiun televisi ini, Djarot menjelaskan komitmennya memberantas praktik pungutan liar (pungli) dalam pembahasan APBD maupun jual beli jabatan.

Djarot yang mengaku menunggu materi pertanyaan itu menganggap, konsep pemerintahan yang memberikan kemudahan dan transparansi, akan mengubah betul konotasi negatif yang dilekatkan ke Sumut.

"Sumut bukan 'semua urusan melalui yang tunai', tapi 'semua urusan mudah dan transparan'," kata Djarot, Sabtu 6 Mei 2018.

Djarot juga hendak meminimalisir praktik pungli dan kolusi dengan perubahan pola piker ASN maupun DPRD. Dari pengalamannya dalam pemerintahan sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot akan menerapkan proses penganggaran berbasis teknologi informasi.

Calon gubernur nomor urut 2 ini juga menyiapkan jalur khusus untuk menerima keluhan dari masyarakat yang bersifat reaksi cepat. "Kita ingin mewujudkan birokrasi yang melayani dengan sepenuh hati," kata Djarot.

Calon gubernur nomor urut 1, Edy Rahmayadi menganggap sistem pemerintahan dan birokrasi di Sumatera Utara sudah baik dan dijalankan oleh orang-orang yang terpilih. Mantan Panglima Komando Cadangan Startegis Angkatan Darat Ini mengisyaratkan ketersinggungan dengan image negatif Sumatera Utara.

"Masyarakat di Sumut masih banyak yang baik," kata Edy yang berpasangan dengan Musa Rajekshah tersebut.

Tentang DPRD yang diduga terlibat pungli, calon yang didukung koalisi PAN, PKS, Partai Gerindra, Partai Hanura, Partai Golkar, dan Partai Nasdem itu mengatakan, lembaga legislatif hanya memiliki tiga fungsi yakni pengawasan, legislasi, dan penganggaran. "Tidak ada tugasnya menerima pungli,” kata Edy. “Kalau menerima pungli, berarti imannya tidak beres."

ANTARA

Berita terkait

Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

16 jam lalu

Nikson Nababan Siap Bersaing di Bursa Bakal Calon Gubernur Sumut 2024

Siapapun masyarakat Indonesia yang ingin membantu dan ingin membangun pasti diakomodir oleh Partai PDIP

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Edy Rahmayadi Telah Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cagub Sumut dari 3 Partai

2 hari lalu

Pilkada 2024: Edy Rahmayadi Telah Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cagub Sumut dari 3 Partai

Edy Rahmayadi adalah bakal calon gubernur pertama yang telah mengambil formulir pendaftaran Pilkada 2024 di PKB Sumut.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

5 hari lalu

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

Edy Rahmayadi mengambil formulir untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024 di DPD PDIP Sumatera Utara. Kompetitor Bobby Nasution?

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

29 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

35 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi Niat Maju Pilgub Sumut, Bisakah Edy Rahmayadi atau Musa Rajekshah Kalahkan Bobby Nasution?

39 hari lalu

Menantu Jokowi Niat Maju Pilgub Sumut, Bisakah Edy Rahmayadi atau Musa Rajekshah Kalahkan Bobby Nasution?

Pilgub Sumut akan seru, bisakah mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, eks Wagub Musa Rajekshah kalahkan menantu Jokowi, Bobby Nasution?

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Daftar Jenderal di Barisan Timnas AMIN: Ada Oegroseno, Sutiyoso, Hingga Edy Rahmayadi

24 November 2023

Daftar Jenderal di Barisan Timnas AMIN: Ada Oegroseno, Sutiyoso, Hingga Edy Rahmayadi

Daftar purnawirawan jenderal TNI dan Polri di barisan Timnas AMIN.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya