Kepolisian: Lima Provinsi Rawan Konflik di Pilkada 2018

Jumat, 20 April 2018 15:55 WIB

(Kiri - Kanan) Komjen Pol Dwi Prayitno, Komjen Pol Putut Eko Bayuseno, Komjen Pol Moechgiyarto saat Upacara Sertijab Irwasum Polri dan Kabaharkam Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, 16 November 2017. Upacara serah terima jabatan (Sertijab) pejabat utama Polri ini sendiri langsung dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Moechgiyarto menyebutkan lima provinsi rawan konflik pada pelilihan kepala daerah (Pilkada) 2018. Lima wilayah itu adalah Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Papua dan Maluku.

“Pilkada serentak, ada lima provinsi yang melaksanakan pemilihan gubernur terindikasi rawan konflik. Ada 11 indikatif yang memang kita pertimbangkan,” kata dia di Yogyakarta, Jumat, 20 April 2018.

Daerah pemilihan walikota yang rawan konflik adalah Kota Tual (Maluku), Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Pariaman (Sumatra Barat), Bogor (Jawa Barat), dan Pagar Alam (Sumatra Selatan).

Polisi memetakan kerawanan selama pemilihan kepala daerah di Papua saja ada banyak. Antara lain: Kabupaten Mimika, Paniai, Jayawijaya, dan Mamberamo Tengah. Kabupaten di luar Papua yang rawan adalah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Indikasi kerawanan, kata mantan kepala Kepolisian Resor Sleman ini, antara lain: isu SARA, konflik internal partai politik, calon petahana, kondisi geografis dan profesionalitas penyelenggara pemilu. Karakteristik masyarakat dan profesionalitas aparat keamanan mempengaruhi besarnya gesekan.

Soal lawan calon kepala daerah yang kosong atau calon tunggal juga perlu diwaspadai. Sebab, bisa terjadi boikot terhadap pemilihan kepala daerah dan jual beli suara.

"Pada pemilihan kepala daerah 2018 tercatat tiga belas daerah dengan calon tunggal yang diprediksi rawan konflik. Daerah ini diantaranya Pasuruan, Lebak, dan Papua. Perlu ada perhatian khusus," kata dia.

Ia menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan aparat keamanan lain seperti Tentara Nasional Indonesia dan keamanan internal di suatu wilayah. Strateginya, antara lain peningkatkan pengamanan internal di lingkungan sekitar pemumutan suara. Ia meminta jajarannya untuk meminimalisir gejolak sosial dan potensi konflik sebelum pilkada berlangsung.

"Kami kerjasama sama TNI dan babinkamtibmas serta petugas keamanan setempat untuk menjaga keamanan di lokasi-lokasi itu. Terutama di lokasi objek vital nasional," kata Moechgiyarto.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya