Mendagri Tjahjo Kumolo mendatangi gedung KPK, Jakarta, 26 Februari 2018. Dalam pertemuan ini, KPK berharap empat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur yang ditunjuk Kemendagri bisa menindaklanjuti kerja pencegahan KPK, khususnya dalam mengatasi kerawanan korupsi. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendoakan para kepala daerah terkait pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo. Agus menyebut ada beberapa calon kepala daerah inkumben yang akan menjadi tersangka korupsi.
"Saya hanya berdoa, mudah-mudahan teman-teman di daerah sadar bahwa sekarang menjadi sorotan 24 jam penuh oleh penegak hukum," kata Tjahjo di komplek Istana Negara, Jakarta, Senin, 5 Maret 2018. Tjahjo mengatakan area yang rawan korupsi memang harus menjadi pegangan penegak hukum. Hal serupa juga berlaku untuk kementeriannya. "Termasuk saya sendiri."
Menurut Tjahjo urusan pemilihan kepala daerah semestinya tak dibuat gaduh. Ia juga tak ingin urusan operasi tangkap tangan KPK terhadap kepala daerah belakangan ini dikaitkan dengan pilkada. "Soal itu di hari-hari pilkada ada indikasi cari duit, tidak ada hubungannya dengan itu. Tahun politik tahun yang santai saja saya kira," ucapnya.
Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya memperingatkan agar calon kepala daerah tidak korupsi menjelang pilkada 2018. Alasannya, kata dia, lembaganya telah memantau potensi setiap calon yang bakal maju dalam pilkada.
"Sebetulnya kita sudah mempelajari, ada beberapa calon kepala daerah yang mau ikut kompetisi di pilkada yang akan datang, padahal kita tahu persis yang bersangkutan tidak lama lagi akan jadi tersangka," kata Agus di kantor KPK, Jakarta Selatan, Rabu 28 Februari 2018.
Pemantauan tersebut, kata dia, disertai dengan masuknya sejumlah informasi ke KPK. Jika informasi disertai sejumlah bukti, Agus mengatakan timnya akan melakukan penindakan. Agus mengatakan operasi tangkap tangan dapat menjadi pengingat calon kepala daerah inkumben dalam menggunakan uang rakyat.