Golkar Kumpulkan Calon Peserta Pilkada untuk Melarang Korupsi
Reporter
Zara Amelia
Editor
Amirullah
Selasa, 6 Februari 2018 16:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar bakal mengumpulkan seluruh calon kepala daerah yang diusungnya dalam pilkada serentak 2018. Pertemuan itu bertujuan untuk mensosialisasikan larangan korupsi oleh kader Golkar.
"Secara regional kami berencana mengumpulkan calon kepala daerah untuk kami ingatkan kembali agar tidak melakukan langkah-langkah tak terpuji dalam memenangkan pilkada 2018," kata Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018.
Baca juga: Uang Suap Bupati Jombang untuk Kampanye Pilkada 2018
Safari sosialisasi untuk menjauhi korupsi itu akan dilakukan mulai Rabu besok, 7 Februari 2018. Lodewijk mengatakan, pada hari itu pihaknya akan mengunjungi Sumatera Utara dan mengumpulkan para calon kepala daerah yang diusung Golkar.
Lodewijk juga berujar Golkar akan menitipkan sosialisasi antikorupsi itu lewat anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Golkar yang akan berkunjung ke daerah pemilihan mereka saat masa reses.
"Kami titip pesan ke anggota DPR untuk mengingatkan calon-calon kepala daerah agar tak melakukan hal-hal koruptif," kata Lodewijk.
Citra Golkar sempat terpuruk saat beberapa kadernya terseret kasus korupsi, misalnya Setya Novanto. Mantan Ketua Umum Golkar itu kini menjadi terdakwa dugaan kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP. Kasus ini sempat membuat elektabilitas Golkar di sejumlah survei merosot.
Baca juga: Pilkada Jombang, Golkar Segera Bicarakan Nyono dengan KPU
Airlangga Hartarto yang menggantikan posisi Setya Novanto berkomitmen meningkatkan persepsi positif Golkar menjadi partai bersih. Namun di tengah upaya itu, Bupati Jombang sekaligus Ketua DPD Golkar Jawa Timur Nyono Suherli Wihandoko terkena operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Lodewijk mengatakan, kasus korupsi kedua kadernya itu merupakan pembelajaran untuk partainya agar tidak melakukan tindakan koruptif. "Itu jadi peringatan untuk melangkah ke depan menuju Golkar yang bersih," ucap Lodewijk.