Pesan KPK untuk Cagub Agar Tak Ada Lagi Korupsi di Sumatera Utara

Rabu, 31 Januari 2018 09:42 WIB

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif memberikan keterangan pers saat menunjukkan hasil sitaan tas mewah milik tersangka Bupati Kutai Kartanegara nonaktif Rita Widyasari, di gedung KPK, Jakarta, 16 Januari 2018. Rita Widyasari bersama-sama Khairudin diduga telah menerima dari sejumlah pihak baik dalam bentuk fee proyek, fee perizinan, dan fee pengadaan lelang barang dan jasa APBD selama kurun masa jabatannya sebagai Bupati. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Muhammad Laode Syarief meminta siapapun calon kepala daerah Sumatera Utara yang akan terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2018 nanti menerapkan sistem anggaran yang lebih transparan. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang menjadi perhatian KPK karena tingginya kasus korupsi di sana.

“Harus dibuat transparan agar tidak terjadi lagi bancakan bantuan sosial yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat yang tidak mampu,” kata Laode melalui pesan singkat, kemarin. Ia juga menyarankan Sumatera Utara segera menerapkan e-planning dan e-budgeting Anggaran Pendapatan Belanja Daerah secara ketat.

Baca juga: Korupsi DPRD Sumut, KPK Periksa Sekretaris DPRD Sumut

Di KPK, Sumatera Utara tercatat sebagai daerah yang pejabat eksekutif, legislatif dan yudikatifnya pernah menjadi pesakitan hingga terpidana kasus korupsi. Mantan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin menjadi terpidana kasus korupsi anggaran di Kabupaten Langkat. Penggantinya, Gatot Pujo Nugroho bahkan terjerat sejumlah kasus korupsi. Antara lain korupsi APBD 2012-2015 sehingga dia divonis empat tahun penjara. Kasus itu juga menyebabkan 12 mantan anggota DPRD Sumatera Utara masuk bui.

Penyidikan kasus korupsi APBD 2012-2015 kini masih berlanjut. Sejumlah pejabat pemerintah daerah diduga turut menyiapkan uang suap senilai Rp 61,8 miliar untuk para legilator daerah terkait pengesahan anggaran, persetujuan laporan pertanggungjawaban, dan membatalkan penggunaan hak interpelasi pada era tersebut. Sejak senin lalu penyidik KPK melanjutkan pemeriksaan terhadap 46 mantan dan anggota DPRD diduga turut terlibat.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Lucius Karus meminta masyarakat Sumatera Utara untuk memilih sosok yang bersih dan berintegritas sebagai kepala daerah. Sosok tersebut, menurut dia, juga harus memiliki kekuatan untuk mengimbangi kekuatan politik legislatif. “Jangan terjebak pada politik indentitas yang mengalahkan kebutuhan sesungguhnya (pemberantasan korupsi),” kata dia.

Advertising
Advertising

Edy Rahmayadi, calon gubernur Sumatera Utara dari koalisi Partai Gerindra, berjanji bakal memberantas tradisi korupsi di daerah tersebut bila dia terpilih dalam pilkada nanti. Dia mengklaim, integritasnya selama menjadi anggota militer bakal mampu mewujudkan janji tersebut. “Saya ingin menghapus image itu (korupsi),” kata Edy.

Baca juga: 6 Anggota DPRD Sumatera Utara Kembalikan Duit Hasil Korupsi ke KPK

Sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengklaim, partainya mengusung Djarot Syaiful Hidayat sebagai calon Gubernur Sumatera Utara untuk menjawab kebutuhan akan sosok pimpinan yang antikorupsi. Dia mengeklaim, Djarot juga sudah berpengalaman dalam menerapkan sistem anggaran yang transparan saat menjabat wakil dan gubernur DKI Jakarta. “Ini pemimpin yang kapabel,” kata Pareira.

YUSUF MANURUNG l ASKAR MONDZA

Berita terkait

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

7 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

12 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

21 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

21 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

23 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

1 hari lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya