Kota Mataram Koordinasikan Penanganan Keamanan Pilkada 2018

Reporter

Antara

Editor

Amirullah

Senin, 29 Januari 2018 09:57 WIB

Personel TNI-Polri menunjukan Pin "Aman Ada Kami", saat mengikuti Apel Gabungan Pengamanan Pilkada putaran kedua DKI Jakarta, di Cakung, Jakarta, 18 April 2017. Satu polisi dan satu tentara ditugaskan untuk menjaga satu Tempat Pemungutan Suara (TPS). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Mataram - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, segera mengoordinasikan penanganan keamanan pilkada serentak 2018. Koordinasi ini melibatkan sejumlah institusi, termasuk Komisi Pemilihan Umum, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia.

"Koordinasi penanganan pilkada ini penting untuk memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat selama tahapan pilkada berlangsung," ucap Kepala Bakesbangpol Kota Mataram Rudy Suryawan di Mataram, Senin, 29 Januari 2018.

Baca: Slank Tolak Manggung untuk Kampanye Pilkada 2018

Dia mengatakan koordinasi penanganan keamanan pilkada akan dilakukan dengan KPU, Badan Pengawas Pemilu, dan jajaran TNI/Polri atau unsur forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD).

Koordinasi penanganan keamanan selama pelaksanaan pemilihan kepala daerah itu dinilai penting karena Mataram sebagai ibu kota provinsi menjadi pusat penyelenggaraan pilkada.

Kantor KPU NTB selaku penyelenggara pemilihan Gubernur NTB berada di Kota Mataram. Karena itu, diperlukan pengamanan ekstra dalam setiap tahapan.

"Apalagi, saat pengumuman pasangan calon dan pencabutan nomor urut calon, masing-masing calon pasti akan membawa massa, sehingga perlu diantisipasi," ujar Rudy.

Bentrok antarmassa harus diantisipasi sedini mungkin. Karena itu, diperlukan pengamanan ketat dengan strategi yang sesuai dengan prosedur tetap masing-masing.

"Meskipun, kami akui, proses pendaftaran calon bisa berjalan lancar kendati semua calon membawa massa, perlu diingat, tahapan pilkada masih panjang," tutur Rudy.

Baca juga: Sudirman Said di Pilkada 2018: Menjadi Gubernurnya Orang Miskin

Ketua Divisi Teknis KPU Kota Mataram Bedi Saparwadi sebelumnya menyatakan tahapan pengumuman pasangan calon yang memenuhi syarat dilakukan pada 12 Februari 2018.

"Sedangkan tanggal 13 Februari dilaksanakan pengumuman nomor urut calon yang telah ditetapkan lulus verifikasi administrasi," kata Bedi.

Setelah itu, kampanye dilakukan mulai 15 Februari hingga 13 Juni 2018, baik kampanye terbuka, dialog, maupun debat publik. "Masa tenang dijadwalkan 24-26 Februari dan pelaksanaan pencoblosan tanggal 27 Juni," ujar Bedi.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Partisipasi Pemilih di Papua Paling Tinggi

Dari hasil evaluasi pilkada 2018, Bawaslu menilai KPU perlu menggiatkan lagi sosialisasi agar pada pelaksanaan pileg dan pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

13 Juli 2018

Pilkada 2018, Bawaslu Tangani 3.133 Laporan Pelanggaran

Bawaslu mencatat dugaan pelanggaran tertinggi ditemukan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah lebih dari 500 laporan.

Baca Selengkapnya