Dedi Mulyadi Tanggapi Kritik JK Soal Rekom Golkar ke Ridwan Kamil

Kamis, 21 Desember 2017 19:18 WIB

Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memberi keterngan pers terkait pemilihan Gubernur Jawa Barat di Bandung, 6 November 2017. Dedi Mulyadi yang sebelumnya dicalonkan untuk maju menjadi calon gubernur Jawa Barat menyatakan mendukung penuh semua keputusan DPP Gokar yang akhirnya memilih Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung Golkar. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Depok- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan kritik Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK terhadap Golkar yang mencabut dukungan untuk Ridwan Kamil di pemilihan Gubernur Jawa Barat sebagai masukan.

Kritik itu, kata Dedi, menunjukkan bahwa Kalla merupakan senior yang masih perduli kepada partai. "Mungkin pernyataan itu karena sikap Golkar berubah-ubah. Tapi hal ini terjadi karena keputusan sebelumnya diambil terburu-buru," ujar Dedi di kampus Universitas Indonesia, Depok, Kamis, 21 Desember 2017.

Baca: PDIP: Dedi Mulyadi Sosok Positif untuk Pilkada Jawa Barat

Menurut Dedi, keputusan Golkar memberikan rekomendasi ke Ridwan Kamil ketika itu belum dikomunikasikan mengenai pasangannya. Jadi, kata Dedi, keputusan rekomendasi dikeluarkan tanpa ada kesepakatan tertulis mengenai siapa calon pasangan Ridwan Kamil. "Makanya rekomendasi dicabut," ujarnya.

Berkaca pada kasus Jawa Barat, menurut Dedi, akan dibuat konvensi mengenai calon gubernur yang diusung Partai Golkar. Dari konvensi itu bakal terlihat ranking tertinggi calon sehingga tinggal diputuskan saja. "Sampai terakhir belum diputuskan juga kan," tutur Bupati Purwakarta ini.

Simak: Isyarat Dedi Mulyadi Setelah Golkar Ceraikan Ridwan Kamil

Dedi berujar Partai Golkar mengkhawatirkan kalau sampai 7 Januari 2018 belum juga diputuskan. Sebab, tanggal tersebut sudah menjelang pendaftaran. "Itulah yang disebut partai harus hati-hati dalam membuat keputusan. Jadi semestinya ketika dikeluarkan itu ada MoU (dengan partai koalisi) yang dibuat bahwa kesedian melakukan pasangan dan disampaikan harusnya secara bersama, jangan sendiri-sendiri," kata Dedi.

Dengan demikian, kata Dedi, jika Golkar ingin menyampaikan surat keputusan harus bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai NasDem. "Ini malah mengeluarkan surat keputusan sendiri-sendiri. PKB punya keputusan, PPP punya keputusan, Golkar juga punya," ujarnya.

Sebelumnya, Kalla mengatakan bahwa pencabutan rekomendasi Partai Golkar untuk Ridwan Kamil akan berdampak buruk bagi citra partai berlambang pohon beringin itu. "Kalau suka mengubah-ubah, nanti kalau Golkar mengeluarkan rekomendasi lagi tidak akan dianggap," kata Kalla.

Lihat: Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar, Dedi Mulyadi Cagub Jabar?

Kalla berujar kredibilitas dan konsistensi penting bagi Golkar. Apalagi setelah ada kepeimpinan baru. Oleh karena itu sebisa mungkin Golkar jangan mengubah-ubah kebijakan seenaknya karena menyangkut kredibilitas partai.

Pernyataan Kalla itu terkait keputusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mencabut rekomendasi untuk Ridwan Kamil. Alasannya, Ridwan tak kunjung menetapkan kader Golkar, Daniel Muttaqien, sebagai calon wakil gubernur.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

28 April 2020

Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengkritik program ATM beras yang dicanangkan Kementerian Pertanian.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

29 Maret 2020

Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghentikan sementara operasional bus AKDP.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

25 November 2019

Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

Sebagai pendukung Airlangga Hartarto, Dedi Mulyadi mengaku siap mundur dari Wakil Ketua Komisi IV DPR untuk mengakomodir kubu Bamsoet.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

13 Juli 2019

Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

Dedi Mulyadi mengatakan Munas Golkar sering menjadi pangkal perpecahan partai berlambang beringin itu.

Baca Selengkapnya

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

8 Juli 2019

Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

Yorrys juga mengklaim Bambang Soesatyo mengantongi 400 lebih dukungan dari DPD I, DPD II, dan ormas Golkar sebagai tiket maju ke Munas Golkar.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

6 Juli 2019

Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi membantah

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

30 April 2019

Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diproyeksikan lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024.

Baca Selengkapnya

Dedi Mulyadi Minta Kader Golkar Jawa Barat Tak Meniru Bowo Sidik

10 April 2019

Dedi Mulyadi Minta Kader Golkar Jawa Barat Tak Meniru Bowo Sidik

Golkar Jawa Barat mengirimkan surat edaran untuk menghindari politik uang sebagaimana kasus yang dialami Bowo Sidik.

Baca Selengkapnya

Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Jabar Disambut Kotoran Kampret di Bekasi

27 Maret 2019

Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Jabar Disambut Kotoran Kampret di Bekasi

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) wilayah Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disambut kotoran kampret atau kelelawar saat mengunjungi Gedung Juang Bekasi.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil: Tidak Ada Laporan Warga Jawa Barat Susah Makan

10 Januari 2019

Ridwan Kamil: Tidak Ada Laporan Warga Jawa Barat Susah Makan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim, tidak ada daerah di wilayahnya yang krisis pangan.

Baca Selengkapnya