Soekarwo Minta Izin ke SBY, Tak Jadi Jurkam Khofifah
Reporter
Antara
Editor
Widiarsi Agustina
Kamis, 9 November 2017 18:15 WIB
TEMPO.CO, SURABAYA -Soekarwo atau Pakde Karwo, Ketua Partai Demokrat Jawa Timur mengatakan tidak akan menjadi juru kampanye untuk pemenangan calon yang diusung partainya, Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2018. Soekarwo mengaku sudah minta izin ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk itu.
"Saya meminta izin ke Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dan sudah disetujui," kata Soekarwo di Surabaya, Kamis 9 November 2017.
Soekarwo membeberkan alasannya mengapa ia menolak ikut menjadi juru kampanye. Menurut Soekarwo, sampai Februari 2019 dirinya masih menjadi Gubernur Jawa Timur sehingga lebih memilih fokus menjalankan tugasnya. Sekaligus, Soekarwo ingin menjaga agar stabilitas keamanan dan kenyamanan Pemilu serentak di wilayah kerjanya pada 2018. Soekarwo berdalih, suasana Jatim yang kondusif menjadi lebih penting dari apapun.
BACA:Khofifah Daftar Pilgub Jatim, Kiai Tagih Janji Soekarwo
"Jatim juga menyangkut kepentingan nasional, maka jika bergejolak, nanti dampaknya tidak hanya Jatim, secara nasional. Karena itulah suasana harus kondusif," kata Soekarwo.
Tak hanya itu saja, Pakde Karwo juga mengaku menghormati Wakil Gubernur Saifullah Yusuf yang mendampinginya selama hampir dua periode kepemimpinan. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) telah dideklarasikan menjadi calon Gubernur Jatim berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dalam Pilgub Jatim 2018.
Dalam persaingan Pilgub Jatim 2018, ia memastikan mesin politik Partai Demokrat Jatim tetap berjalan memenangkan Khofifah sesuai keputusan partai dan telah memerintahkan Sekretaris Partai Demokrat Jatim Renville Antonio menjalankan tugasnya.
"Secara pribadi, saya tidak bisa menggerakkan tim untuk memenuhi kepentingan pribadi saya. Kalau saya dianggap mempunyai pengaruh, itu orang lain yang bependapat," kata Soekarwo.