Kubu Ahok Bantah Didukung Presiden Jokowi dan Konglomerat

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 21 Januari 2017 13:43 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri acara Syukuran Jakarta ditemani Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono,dan Ketua DPD DKI Jakarta Partai Golkar Fayakhun Andriadi di Lapangan Blok S, Jakarta, 20 Januari 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Kubu pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat membantah tudingan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, yang menyebut ada sosok Presiden Joko Widodo yang mendukung Ahok-Djarot.

"Saya pikir itu tidak benar ya. Pemerintah itu netral dalam hal pilkada DKI," kata Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Jerry Sambuaga, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 21 Januari 2017.

Jerry juga membantah adanya pihak konglomerasi di balik pasangan inkumben tersebut. Sebabnya, pasangan Ahok-Djarot merupakan satu-satunya yang mengadakan penggalangan dana ke publik dan dilakukan secara terbuka. Menurut dia, hal itu bisa dibuktikan dengan antusias masyarakat yang datang ke Rumah Lembang, posko pemenangan Ahok-Djarot.

"Masyarakat begitu antusias datang menyumbang mulai dari Rp 15 ribu sampai berapa juta. Artinya kami salah satu pasangan yang berkomitmen mengedepankan dana transparan, tidak didukung oleh konglomerasi seperti Bang Ferry bilang," kata dia.

Ferry sebelumnya menuding Presiden Joko Widodo tidak bersikap netral dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017, dan cenderung mendukung pasangan inkumben. "Sangat tidak netral. Saya mau buktikan bahwa presiden enggak netral. Apalagi, misalkan, sebagai pasangan bekas gubernur-wakil gubernur, pasti ada urusannya. Pak Jokowi pasti lebih nyaman kalau yang nanti menang pilkada namanya Ahok," kata Ferry di tempat yang sama.

Ferry juga menganggap ada konglomerasi yang berada di belakang pasangan inkumben itu. Menurut dia, hal itu dibuktikan sewaktu Ahok masih aktif menjabat sebagai gubernur, dan sering memberikan kebijakan yang menguntungkan pada perusahaan properti, khususnya soal reklamasi.

Dia mengatakan, ada sejumlah bukti dalam persidangan di Pengadilan Tipikor beberapa waktu lalu, yang menunjukkan ada hubungan tak terpisahkan antara Ahok dengan perusahaan properti seperti Agung Podomoro dan Agung Sedayu. Ia juga melihat hubungan itu terintegrasi dengan Presiden Jokowi yang merupakan mantan Gubernur Jakarta.

"Saya melihat bahwa sangat erat kaitannya keinginan perusahaan properti itu berkepentingan supaya Ahok jadi gubernur, karena harus mengamankan proyek reklamasi yang sudah terlanjur diinvestasikan dengan nilai sangat besar," ujarnya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya