Cek Fakta, Opini BPK untuk Pengelolaan Keuangan DKI Jakarta  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Minggu, 30 Oktober 2016 11:47 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kanan) menyerahkan RAPBD DKI Jakarta 2016 kepada Ketua DPRD DKI JakartaPrasetyo Edi Marsudi di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, 17 Desember 2015. TEMPO/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta adalah yang terbesar di Tanah Air. Kenaikannya pun sangat signifikan tiap tahun.

Pada 2012, APBD DKI Jakarta dipatok Rp 41,3 triliun. Pada 2014, APBD DKI melonjak menjadi 72,9 triliun. Jumlah itu semakin bertambah pada 2015 menjadi Rp 73,08 triliun. Namun terakhir, 2016, jumlahnya menurun menjadi Rp 67,16 triliun.

Persoalannya, apakah APBD itu sudah dikelola dengan baik?

Anies Baswedan
Calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut tiga ini, dalam kampanye hari pertamanya, menyinggung pengelolaan APBD Jakarta yang selama ini masih berpredikat wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK.

"Apakah laporan keuangannya (Provinsi DKI Jakarta) benar? Kalau baik, dia seharusnya mendapat status WTP, wajar tanpa pengecualian," kata Anies, 28 Oktober 2016.

Faktanya:
Anies benar. Pemerintah DKI Jakarta memang harus bekerja ekstra-keras untuk mendapatkan predikat WTP. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama beberapa bulan lalu menyatakan baru tahun depan menargetkan mendapat WTP.

"Asetnya enggak tercatat, piutangnya enggak jelas, aturannya juga enggak jelas. Makanya kami perbaiki. Kami targetkan tahun depan WTP," kata Ahok, 1 Juni 2016.

Rilis dari BPK menyebutkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) keuangan Jakarta pernah dianggap baik sebelum Gubernur Joko Widodo. Seperti tercatat di situs Jakarta.go.id dan BPK, LHP Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2012 mendapatkan status WTP. Namun setelah itu, 2013-2015, kembali mendapatkan WDP.

Majalah Tempo pernah menuliskan salah satu yang menyebabkan perbedaan status sebelum era Jokowi antara lain perlakuan berbeda dalam pemeriksaan. Seorang pejabat BPK mengatakan, pada 2012 tim audit tak menemukan banyak persoalan signifikan karena sampel sengaja direkayasa jauh lebih sedikit. "Tahun 2014 sampling lebih banyak. Makanya hasil berbeda."

EVAN



Baca Referensi:
Ini Beda Audit BPK Zaman Foke dan Ahok
Ini Penyebab Ahok Menerima Dua Kali Rapor Merah dari BPK
Laporan Keuangan DKI Jakarta Berpredikat WDP, Ahok: Sudah dari Dulu

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

8 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

3 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

3 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

3 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

3 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya