Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
TEMPO.CO, Surabaya - Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya menetapkan pasangan inkumben, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih. Penetapan yang bersamaan dengan Hari Ibu Nasional pada 22 Desember 2015 itu, diklaim menjadi bukti bahwa Risma merupakan simbol perjuangan perempuan nasional.
“Momentum ini sangat tepat, Ibu Risma dipilih untuk menjadi simbol perjuangan memimpin Kota Surabaya,” kata juru bicara tim pemenangan pasangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, kepada Tempo, Selasa, 22 Desember 2015.
Menurut Didik, salah satu tulang punggung pemenangan pasangan Risma-Whisnu adalah kekuatan women voters atau pemilih perempuan, yang sangat solid untuk mewujudkan demokrasi berkualitas tanpa money politics di pemilihan kepala daerah Kota Surabaya. “Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh kaum ibu di Kota Surabaya,” katanya.
Tim pemenangan Risma-Whisnu, kata Didik, sangat terinspirasi oleh perjuangan dan semangat ibu-ibu dalam mendukung pergerakan dan pemenangan Risma-Whisnu hingga memperoleh 86,34 persen suara. “Di tangan ibu, dan karena Risma seorang ibu, maka Surabaya akan bergerak lebih maju ke depannya,” katanya.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
15 jam lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
19 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.