Calon Bupati Karawang Cellica Mengaku Pernah Palsukan LHKPN  

Reporter

Selasa, 1 Desember 2015 11:32 WIB

PLT Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana. dr-cellicanurrachadiana.com

TEMPO.CO, Karawang - Calon Bupati Karawang inkumben, Cellica Nurrachadiana, mengatakan pernah memalsukan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) dalam pilkada 2010. Ia berdalih pemalsuan itu dilakukan untuk menghargai laporan kekayaan Bupati Karawang Ade Swara yang lebih rendah daripada kekayaan dirinya. Saat itu, kekayaan Ade mencapai Rp 5 miliar. Saat itu, Cellica maju sebagai wakil bupati mendampingi Ade.

"Dalam melaporkan harta kekayaan saat itu, saya menghargai beliau (Ade Swara). Tapi ada etikanya. Masak calon wakil bupati melaporkan harta kekayaannya melebihi calon bupatinya,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa, 1 Desember 2015.

Kekayaan Cellica melonjak drastis. Dari data LHKPN yang dikeluarkan Komisi Pemberantasan Korupsi per 24 Juli 2015, kekayaan Cellica mencapai Rp 37.993.410.640.

Jumlah ini melonjak 17 kali lipat dari LHKPN Cellica pada pilkada 2010. Dari data KPK, Saat pilkada 2010, Cellica melaporkan hartanya hanya senilai Rp 2,2 miliar.

Cellica mengaku sumber kekayaannya berasal dari hibah orang tua dan hasil bisnisnya. “Saya dirut di salah satu perusahaan di Bandung. Delapan puluh persen harta saya hibah dari orang tua. Semua aset tersebut ada di Bandung,” tuturnya.

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Karawang Nana Kustara menjamin Cellica sudah kaya sejak dulu. Sebab, selain sebagai dokter, Cellica merupakan seorang pengusaha dan mempunyai beberapa aset pribadi.

“Dia juga Direktur PT Karya Ariandi, yang bergerak di bidang migas. Ia juga mempunyai usaha kolam renang, futsal, dan properti. Terlebih orang tuanya juga kaya. Bahkan kantor DPD Partai Demokrat Jawa Barat juga memakai salah satu rumah dia. Jadi, menurut saya, wajar-wajar saja ketika Cellica mendapat hibah dari orang tuanya,” katanya di kantor DPC Demokrat, Senin, 30 November 2015.

Apalagi, kata dia, selama empat tahun menjadi Wakil Bupati Karawang, Cellica tidak difungsikan selayaknya wakil bupati. Jadi tidak mungkin mendapat uang dari hasil korupsi. “Sehingga tidak bisa sebagai decision maker selama menjabat,” ujarnya.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

4 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

6 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK Miliki Aset Hingga Rp60 Miliar, Segini Harta Kekayaannya di LHKPN

Dilansir dari laman e-LHKPN milik KPK, Kepala Bea Cukai Puwakarta itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

4 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

11 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

12 hari lalu

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Berapa Harta Kekayaan Prabowo Subianto?

Jumlah harta kekayaan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mencapai Rp 2,04 triliun. Berikut Rinciannya.

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

14 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

14 hari lalu

Alexander Marwata Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Segini Harta Kekayaan dan Gaji Wakil Ketua KPK Itu

Alexander Marwata mengaku tak ambil pusing dirinya dilaporkan Polda Metro Jaya. Ini harta kekayaan dan gajinya.

Baca Selengkapnya

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

14 hari lalu

Deputi Pencegahan Tak Setuju Bila Ada Screening Awal Calon Menteri di Era Prabowo Subianto oleh KPK

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan tidak setuju apabila ada screening awal terhadap calon menteri yang bakal menjabat di era Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

15 hari lalu

Dugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan

Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.

Baca Selengkapnya

Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Tipikor, Berkas Perkara Rampung

15 hari lalu

Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Tipikor, Berkas Perkara Rampung

Eko Darmanto adalah tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan penerimaan gratifikasi Rp 18 miliar.

Baca Selengkapnya