Penerawangan Kapolri Pontensi Konflik Pilkada Serentak 2015  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 13 November 2015 04:19 WIB

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Badrodin Haiti saat mengisi kuliah umum dengan judul Reaktualisasi Nilai-nilai Kebangsaan dalam Membangun Masyarakat Demokratis di aula Sport Center Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, 6 November 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti mengatakan sedang mengantisipasi terjadinya konflik dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015. Upaya antisipasi tersebut dimulai dari pengidentifikasian akar masalah timbulnya konflik.

Badrodin menyebutkan, setidaknya ada sembilan akar masalah yang berpotensi menimbulkan konflik dalam penyelenggaraan pilkada serentak. Berbagai hal tersebut akan diantisipasi Polri sebagai upaya untuk menjaga keamanan selama proses demokrasi.

"Tugas pokok Polri itu ada tiga. Yang pertama, bagaimana mewujudkan keamanan dan ketertiban nasional yang kondusif sehingga pilkada berjalan lancar. Kedua, menjaga keamanan, ketiga, menegakkan hukum," ujar Badrodin Haiti saat memberikan sambutan pada acara Rakornas Persiapan Pilkada di Ancol, Jakarta Utara, pada Kamis, 12 November 2015.

Sedangkan sembilan akar masalah, di antaranya menyangkut keakuratan data pemilih tetap atau DPT. Menurut Badrodin, ini menjadi tugas KPU untuk segera menetapkan agar pemilih dapat terakomodasi sebelum hari pencoblosan. Banyak konflik yang terjadi akibat DPT belum clear dan berujung pada sengketa. Karena itu, ia meminta KPU untuk segera memeriksa ketepatan jumlah DPT.

Berikutnya, manipulasi suara yang terjadi di tingkat tempat pemungutan suara, terutama di daerah yang secara geografis sulit dijangkau. Ada pula faktor ketidaknetralan penyelenggara pilkada. Kapolri meminta penyelenggara pilkada menjaga netralitas dan menghindari pengaruh pasangan calon.

Selanjutnya, faktor kampanye hitam atau black campaign. Dengan adanya Surat Edaran Kapolri tentang ujaran kebencian atau hate speech, diharapkan bisa menjadi lampu kuning bagi para peserta pilkada. Akar masalah lainnya, menyangkut perseteruan pribadi antarcalon atau elite politik, isu politik uang, serta kompleksitas regulasi dan perundangan-undangan.

Badrodin mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan dengan mengerahkan personelnya. Pilkada serentak diikuti sebanyak 269 daerah.

DESTRIANITA K




Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

15 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

16 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

22 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya