Ribuan umat Muslim melaksanakan salat Idul Adha dengan berselimut kabut asap di Bundaran Air Mancur Masjid Agung SMB II Palembang, Sumatera Selatan, 24 September 2015. Berdasarkan data dari BMKG Jarak pandang di kota Palembang turun hingga 100 meter. ANTARA/Nova Wahyudi
TEMPO.CO, Palembang - Bencana kabut asap yang masih melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Selatan membuat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat mempertimbangkan opsi penundaan pencoblosan. "Pilkada bisa ditunda bila asap menghambat seluruh aktifitas penyelenggara dan pemilih," kata anggota KPU Sumatera Selatan, Ahmad Naafi, Jumat 6 November 2015.
Meski begitu, Naafi menegaskan bahwa sampai sekarang, asap belum menghambat tahapan Pilkada. Menurutnya, keputusan akhir soal penundaan pilkada terkait bencana kabut asap akan berpatokan pada laporan cuaca dari BMKG.
Pada 9 Desember 2015 depan, akan ada tujuh daerah di Sumatera Selatan yang bakal memilih bupati dan wakilnya. Dari tujuh daerah itu, Ogan Ilir termasuk daerah rawan bencana asap. Selain di Ogan Ilir, pilkada akan berlangsung di Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan dan Penukal Abab Lematang Ilir.
Menurut Naafi, sejauh ini tahapan pemilihan kepala daerah masih berjalan sesuai dengan rencana. Setiap pasangan calon sudah melakukan kampanye monologis dan dilanjutkan dengan kampanye terbuka.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumsel Andika Pranata Jaya menjelaskan, sudah seharusnya KPU menyiapkan rencana khusus untuk mengantisipasi bencana kabut asap. Meskipun hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah, Andika setuju jika Pilkada dapat ditunda atau bahkan dibatalkan jika kabut asap mengganggu proses pencoblosan. Salah satu yang menjadi rekomendasi Bawaslu, kata dia, adalah memindahkan pemilih ke TPS lain. "Menunda atau membatalkan Pilkada merupakan pilihan paling akhir," ujar Andika.
Prediksi BMKG, Provinsi Sumsel 30 Hari Tanpa Hujan
26 Oktober 2019
Prediksi BMKG, Provinsi Sumsel 30 Hari Tanpa Hujan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Konferensi pers dengan awak media terkait perubahan iklim yang terjadi serta penanggulangan bencana karhutlah di Provinsi Sumsel.