Ilustrasi Surat Suara Pemilihan Umum. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Semarang - Komisi Pemilihan Umum Kota Semarang menyiapkan pengaman khusus pada kertas suara untuk pemilihan kepala daerah, Desember mendatang. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kecurangan dalam pilkada.
“Kami siapkan gambar tersembunyi untuk mengantisipasi pemalsuan kertas suara,” kata Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono, Rabu, 28 Oktober 2015.
Henry menyatakan pengaman itu untuk mencegah pemalsuan dan penggandaan kartu, sehingga keasliannya bisa diidentifikasi. “Ada kode tersendiri, baik tinta maupun yang lain. Ketika diperiksa, kami tahu ini asli atau tidak,” ucapnya.
KPU Kota Semarang akan mencetak 1.109 .045 kertas suara sesuai dengan daftar pemilih tetap. Selain itu, pihaknya mencetak kertas cadangan sebanyak 25 persen dari daftar pemilih.
Pencetakan kartu suara itu sudah masuk lolos lelang pada Jumat, 23 Oktober lalu. KPU segera mengundang tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang untuk meminta persetujuan proses pencetakan kertas suara.
“Untuk memastikan foto yang dipersiapkan dalam pemilihan surat suara nanti sesuai dengan keinginan masing-masing pasangan calon,” ujar Henry.
Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Daerah Kota Semarang, Parlindungan Manik, meminta pihaknya dilibatkan langsung untuk menguji kertas suara yang hendak dicetak KPU. “Ini terkait dengan informasi ada tiga item pengaman pada kertas suara yang hendak dicetak,” ujar Parlindungan.
Pengujian kertas suara itu untuk membuktikan bahwa Panwaslu memahami kualitas dan keaslian kertas suara yang hendak digunakan sebagai media pemilihan calon kepala daerah di Kota Semarang. Menurut Parlindungan, saat ini Panwaslu Kota Semarang sedang mengantisipasi munculnya pemilih tetap ganda, meski KPU telah menetapkan data pemilih.
“Kami akan menguji DPT tahap kedua hingga hari-H pemilihan,” tutur Parlindungan.
Ia khawatir masih ada kartu pemilih milik seseorang yang telah meninggal atau pergi ke luar Kota Semarang digunakan orang lain. Pembuktian kartu pemilih yang kemungkinan bisa digunakan untuk menentukan pilihan itu bisa dilakukan dengan mencocokkan kartu identitas, seperti kartu tanda penduduk dan paspor.