TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Populi Center Usep S. Ahyar mengatakan konsep debat putaran kedua ini format yang menghadirkan komunitas masyakarat hanya simbolik. Komunitas yang membaca pertanyaan seolah tidak menjiwai.
"Tidak alamiah, seperti setting?" ujar Usep di Pakarti Center, Jakarta Pusat, 13 April 2017.
Menurut Usep, konsep melibatkan masyarakat harus sesuai prinsip demokrasi. Yakni, pimpinan harus dekat dengan rakyat.
Baca: Ketika Anies Sebut Ahok Bohong Soal Penggusuran di Bukit Duri
Usep juga mengkritik segmen debat antar calon wakil gubenur. Menurutnya, konsep yang dihadirkan KPUD ini bagus. "Tapi yang terjadi seperti itu seolah bukan debat," ujarnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno mengatakan debat kali ini agak berbeda dengan konsep debat putaran pertama. Sebab, debat terbuka di antara calon wakil gubernur juga dilakukan.
Baca: Ira Koesno Berharap Debat Ahok Vs Anies Bisa Lebih Panas, tapi..
"Cawagub juga memiliki visi dan misi yang bagus sehingga masyarakat bisa mengenal mereka lebih jauh," ujar Sumarno. "Kami pastikan komunitas masyarakat yang mengajukan pertanyaan tidak terafiliasi dengan salah satu calon."
KPU DKI Jakarta kembali menggelar debat kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Rabu, 12 April 2017. Debat kandidat ini digelar di tempat yang sama dengan debat sebelumnya, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
IRSYAN HASYIM | ALI HIDAYAT