Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LBH Jakarta Paparkan Rekam Jejak Ahok-Djarot dan Anies-Sandi  

image-gnews
Foto kolaborasi Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disebut Ahok (kiri) dan Anies Baswedan. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo/Dian Triyuli Handoko
Foto kolaborasi Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disebut Ahok (kiri) dan Anies Baswedan. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta merilis rekam jejak kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. 

“Kita menemukan kekurangan dan kelebihan dari masing-masing pasangan calon,” ujar Nelson Nikodemus Simamora selaku pengacara LBH Jakarta di Gedung LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu, 12 April 2017.

Dalam rekam jejak ini, LBH Jakarta membandingkan visi,misi, dan program kerja kedua pasangan calon tersebut. Nelson mengungkapkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat memiliki keunggulan dalam kebinekaan dan memihak terhadap kaum minoritas.

Baca juga: Survei SMRC: Anies-Sandi Unggul 1 Persen dari Ahok-Djarot

Hal ini terkait dengan pembelaan Basuki dalam melindungi hak umat Ahmadiyah untuk terus beribadah dan pernyataan Basuki untuk tidak menghakimi kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

“Kalau Basuki-Djarot, dia selalu mengklaim kebhinekaan dan dia unggul dalam hal itu,” tuturnya.

Berbeda dengan pasangan Basuki-Djarot yang unggul dalam hal kebinekaan, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang secara tegas menolak reklamasi Teluk Jakarta untuk menjaga mata pencarian para nelayan di sepanjang Teluk Jakarta.

“Hal tersebut haruslah diapresiasi karena hanya pasangan inilah yang secara terbuka sejak awal menolak reklamasi Teluk Jakarta,” kata Nelson.

Menurut Nelson, kedua pasangan calon ini memiliki persamaan yaitu membuat hak-hak terhadap kaum disabilitas sebagai sikap kedermawanan bukan kewajiban dari pemerintah yang menyamakan warganya. Hal ini dilihat dari program dan sikap kedua pasangan calon terhadap hak-hak penyandang disabilitas.

“Kekeliruan Basuki-Djarot dalam program kerjanya tentang disabilitas adalah meletakkannya dalam bagian sosial,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nelson menambahkan semasa kampanye, Anies-Sandiaga berjanji akan melibatkan penyandang disabilitas dalam pengambilan kebijakan dan meningkatkan akses penyandang disabilitas terhadap fasilitas publik di DKI Jakarta.

“Program ini tidaklah konkrit karena meletakkan dalam sekumpulan tugas sosial.”

Penyusunan rekam jejak kedua pasangan calon ini dilakukan sejak Desember 2016 sampai April 2017. Untuk pengumpulan informasi, LBH Jakarta melakukan studi pustaka melalui koran, majalah, dan situs internet.

“Setelah dapat bahannya, kita berdasarkan buku-buku yang menjadi dasar acuan kita,” ujar Nelson.

Simak juga: Ira Koesno Hadapi Tantangan Baru di Debat Pilkada DKI Nanti Malam

Selain perbandingan visi, misi, dan program kerja, LBH Jakarta juga memaparkan biografi atau latar belakang dari kedua pasangan calon.

“Kita cuma memberitahukan pada warga Jakarta melalui rekam jejak ini, siapa sih calon gubernur kita, latar belakangnya apa, program kerjanya apa, selama ini dia ngapain, sesuai ga program kerjanya sama yang selama ini dia lakukan. dan selebihnya silakan masyarakat yang menilai,” ujar Nelson.

Info: Saksikan quickcount Pilkada DKI 2017

AMMY HETHARIA | UWD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.