TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menjelaskan pertemuannya dengan Edwin Soeryadjaja, adik dari pengusaha Edward Soeryadjaja yang menyeret namanya dalam kasus dugaan penggelapan tanah pada 2012 lalu. Dalam pertemuan itu, Sandiaga mengatakan tidak membahas permasalahannya dengan Edward Soeryadjaja.
"Dia berpesan tabahlah, karena ini bukan yang pertama saya berhadapan dengan Pak Edward, sudah berkali-kali dan kuncinya sekarang ini kan bobotnya lebih ke arah politik," jelas Sandiaga, Rabu, 29 Maret 2017.
Sandiaga mengatakan, maksud dari arah permasalahannya yang saat ini malah mengarah ke ranah politik, dikarenakan saat ini, Edward Soerjadjaja merupakan pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. "Kita berharap tentunya tidak akan menghilangkan fokus kita untuk tetap berkampanye," katanya.
Baca: Dua Laporan Polisi yang Menyeret Nama Sandiaga Uno
Walaupun Edwin Soeryadjaja rekan bisnisnya, Sandiaga tidak mau mengintervensi pilihan politik rekannya. Dia menjelaskan sudah puluhan tahun menjalani bisnis dengan Edwin dan keluarganya. "Saya serahkan kepada beliau, karena beliau ada kedekatan keluarga dengan Pak Edward, tapi berbisnis bersama saya, selama hampir 20 tahun, harusnya isunya luber langsung, umum, bebas, dan rahasia, jadi saya serahkan pada masing-masing," ujar Sandiaga.
Pertemuan Sandiaga dengan Edwin, juga dipermasalahkan oleh pelapor Rr. Fransiska Kumalawati Susilo. Menurutnya, Sandiaga hanya mencari perlindungan. Mendengar hal tersebut, Sandiaga menampik tuduhan tersebut. "Bagi kami kehadiran saya di sana, diundang ya sama Pak Edwin dan Pak Edwin ingin berbicara yang berkaitan dengan hal yang tidak ada kaitannya dengan kasusnya Pak Edward. Jadi apa yang dituduhkan Bu Siska itu menurut saya tidak memiliki basis," tuturnya.
Sandiaga dilaporkan seorang bernama Rr Fansiska Kumalawati Susilo ke Polda Metro Jaya atas dugaan penggelapan yang terjadi pada Desember 2012. Sandiaga mengaku mengenal Fransiska Kumalawati sebagai istri Edward Soeryadjaja, anak pendiri Astra International, William Soerjadjaja.
CHITRA PARAMAESTI