Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilkada DKI, Sebagian Warga Jakarta Kehilangan Hak Pilih  

image-gnews
Petugas KPPS melakukan penghitungan perolehan suara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di TPS 10 Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta, 15 Februari 2017. Pilkada DKI Jakarta diikuti tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur. ANTARA FOTO
Petugas KPPS melakukan penghitungan perolehan suara Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 di TPS 10 Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta, 15 Februari 2017. Pilkada DKI Jakarta diikuti tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.COJakarta - Sejumlah warga Jakarta kehilangan hak pilih dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rabu, 15 Februari 2017. Warga yang tak bisa memilih itu sebagian merupakan penghuni rumah susun dan apartemen. Sebanyak 50 hingga 60 orang penghuni rumah susun sewa Rawa Bebek, misalnya, tak bisa mencoblos. Tempat pemungutan suara penghuni Rusun Rawa Bebek berada di bawah Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pulogebang, Jakarta Timur.

Ketua PPS Pulogebang Alkoni mengatakan 50-60 pemilih tersebut merupakan penghuni Blok A, B, dan C Rusun Rawa Bebek. Di tempat itu, kata dia, ada 340-an orang yang memiliki hak pilih. Namun, dari jumlah itu, yang namanya terpampang di tempat pemungutan suara (TPS) hanya 290-an orang. “Sisanya ternyata terdata di TPS Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara,” katanya, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca juga:
Ahok-Djarot Punya Peluang Gaet Pemilih Agus-Sylvi
Polri Dorong Masyarakat Laporkan Kecurangan Pilkada

Alkoni menuturkan, sengkarut daftar pemilih tetap juga terjadi di blok lain. Dia menyebutkan ada 400-an undangan untuk pemilih yang tinggal di blok lain rumah susun itu. Sebagian dari mereka berasal dari Bukit Duri, Jakarta Selatan, yang rumahnya digusur akibat normalisasi Kali Ciliwung. Tapi mereka tak bisa mencoblos karena namanya justru terdata di TPS Bukit Duri.

Alkoni mengatakan, ketika dimintai keterangan oleh tim pemutakhiran DPT, mereka memang menyatakan ingin memilih di Bukit Duri. Ketika hari pencoblosan, kata dia, panitia juga sudah menyediakan bus. “Tapi hanya sebagian dari mereka yang berangkat ke Bukit Duri,” katanya.

Menurut dia, hilangnya hak pilih penghuni rumah susun itu terjadi karena tim pemutakhiran DPT sulit mencocokkan data para penghuni baru tersebut. Warga yang baru direlokasi itu sangat sensitif ketika dimintai keterangan mengenai identitasnya. “Saat pemutakhiran data, emosi mereka belum stabil dan kami tak bisa memaksakannya,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga Rumah Susun Sewa Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jakarta Timur, juga kehilangan hak pilihnya. Penghuni Blok D Rumah Susun Cibesel, Iwan Hermawan, tak bisa memilih di TPS yang berada di area rumah susun karena tidak memperoleh undangan. Alhasil, dia dan istrinya berupaya agar bisa memilih dengan membawa kartu tanda penduduk elektronik dan kartu keluarga. “Hingga akhir pencoblosan, tidak ada kertas suara tersisa,” katanya.

Baca juga:
Ahok-Djarot Vs Anies-Sandi, Begini Pertarungan Berebut Suara
Ini Syarat Demokrat Mau Berkoalisi dengan Anies-Sandi 

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat, Masykurudin Hafidz, mengatakan, dari 940 TPS di empat kota Jakarta, sebanyak 235 TPS (25 persen) mengalami masalah dalam penggunaan hak pilih. Menurut dia, perpindahan penduduk ke tempat lain, seperti akibat penggusuran, menjadi salah satu penyebab kacaunya data DPT. “Pemutakhiran data DPT oleh KPU Jakarta belum maksimal,” tuturnya.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Bidang Pencalonan dan Kampanye, Dahliah Umar, mengatakan tim pemutakhiran DPT sulit mencocokkan data pemilih. “Kami kesulitan mendata penghuni apartemen dan rumah susun karena mereka tak memberikan akses, sulit ditemui, dan tak ada data penghuni dari pengelola,” katanya.

EGI ADYATAMA | DIKO OKTARA | GANGSAR PARIKESIT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Persyaratan, Mekanisme, dan Waktu Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang

39 hari lalu

Warga mengantre untuk melakukan pencoblosan kertas suara saat pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 024 Wamena Kota, Papua Pegunungan, Sabtu 24 Februari 2024. Sebanyak 94 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan melaksanakan PSU yang dilaksanakan di Distrik Wamena dan Hubikiak. ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Ketahui Persyaratan, Mekanisme, dan Waktu Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang

Pemilu 2024 tak luput dari dugaan kecurangan. Oleh karenanya, ada beberapa wilayah yang harus melaksanakan Pemungutan Suara Ulang alias PSU.


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.