TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, membagi bingkisan kepada simpatisannya saat kampanye di RT 11 RW 04, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 31 Januari 2017.
Setelah menyampaikan program kerjanya, Djarot memberikan baju kotak-kotak yang menjadi ciri khas pasangan calon nomor dua itu kepada tiga orang perempuan. Djarot juga memberikan satu unit kursi roda dan beberapa mug kepada perempuan berusia di atas 60 tahun. “Buat minum susu,” ujar Djarot, yang disambut tawa oleh warga.
Baca: KPU Ancam Gugurkan Pencalonan jika Terbukti Ada Politik Uang
Di sela-sela berbagi bingkisan, tiba-tiba seorang warga, Rahman, mengungkapkan keinginannya agar permukiman mereka tidak masuk daftar penggusuran. “Kami minta wilayah ini tidak masuk 130 titik untuk digusur,” ucapnya.
Djarot mencoba meyakinkan warga, bila kelak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan dirinya terpilih kembali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, pihaknya tidak akan menggusur rumah warga yang letaknya bukan di bantaran sungai.
Menurut Djarot, pemerintah hanya melakukan penertiban permukiman yang terletak di bantaran sungai. “Itu (Jatipulo) di luar bantaran sungai, jadi enggak mungkin. Sehingga, saya sampaikan bahwa itu berita-berita bohong, enggak usah dipercaya,” tuturnya.
Baca juga: AHY Mau Bangun Rumah Rakyat, Djarot: Ngambang Banget
Mendekati akhir-akhir masa kampanye, Djarot meminta warga menjaga situasi dan kondisi supaya Jakarta aman, damai, sejuk, dan kondusif. “Sehingga kita bisa menghasilkan pilkada yang berkualitas,” katanya.
LANI DIANA | ALI ANWAR