TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama, tak mau ambil pusing soal hasil survei terkait dengan elektabilitasnya dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 dari beberapa lembaga survei. Beberapa hasil survei menunjukkan elektabilitas pasangan Ahok dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, berada di posisi kedua.
"Survei kan beda-beda," kata Ahok di Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 23 Januari 2017. Menurut Ahok, dia lebih baik berpikir soal memperbaiki kinerjanya hingga masa jabatannya sebagai gubernur definitif habis pada Oktober 2017.
Baca : Kasus Sylviana Disebut Politisasi, Ini Kata Ahok
Ahok ingin bisa lebih sering bertemu dan melayani masyarakat yang membutuhkannya. "Ya, sebaik mungkin ketemu masyarakat. Saya juga mikirin Jakarta, kok. Yang penting, silaturahminya enggak putus. Masyarakat butuh bantuan apa pun, kami masih bisa bantu maksimal," ucap Ahok.
Beberapa waktu lalu, lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil temuannya menjelang pilkada DKI 2017 per bulan Januari 2016. Survei dilakukan pada 9-13 Januari lalu dengan mewawancarai 800 responden. Dari hasil survei itu, elektabilitas pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, sebesar 30,25 persen.
Elektabilitas pasangan nomor urut dua, Ahok-Djarot, sebesar 28,88 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, 28,63 persen.
Lingkaran Survei Indonesia bentukan Denny J.A. juga merilis hasil survei terkait dengan pemilihan Gubernur DKI. Dalam survei yang digelar pada 5-11 Januari 2017 itu, Anies-Sandiaga berada di posisi paling buncit dengan 21,4 persen.
Perolehan Anies-Sandi jauh di bawah pasangan Ahok-Djarot dengan 32,6 persen dan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 36,7 persen. Selain menampilkan ketertinggalan Anies-Sandi, survei ini menunjukkan pasangan Agus-Sylvi unggul dibanding pasangan Ahok-Djarot.
LARISSA HUDA