Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ceramah Anies di Maulid Nabi: Afdal Mana 1 Sama 3 Rakaat?

image-gnews
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama putra bungsunya, Ismail Hakim Baswedan, dan putra alm. KH Zainuddin MZ, Ustaz Fikri Haikal, dalam acara Maulid di Jalan Gandaria I, Jakarta Selatan, 17 Januari 2017. TEMPO/Friski Riana
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama putra bungsunya, Ismail Hakim Baswedan, dan putra alm. KH Zainuddin MZ, Ustaz Fikri Haikal, dalam acara Maulid di Jalan Gandaria I, Jakarta Selatan, 17 Januari 2017. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, menghadiri undangan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dari ustad Fikri Haikal, putra almarhum Kyai Haji Zainuddin MZ, di Gang Haji Aom, Jalan Gandaria I, Kramat Pela, Jakarta Selatan, Selasa malam, 17 Januari 2017. Anies yang tiba sekitar pukul 20.30 ditemani putra bungsunya, Ismail Hakim Baswedan. 

Dalam ceramahnya, Anies sempat melempar pertanyaan tentang jumlah rakaat dalam salat witir. "Satu rakaat boleh enggak?" ucap Anies. Para jemaah pun serentak menjawab boleh. 

Anies kemudian bertanya lagi apakah boleh menjalankan salat witir dua rakaat. Jemaah mengatakan tidak boleh karena jumlah rakaat dalam salat witir harus ganjil. "Bapak, Ibu, afdal mana 1 rakaat sama 3 rakaat? Witir itu," kata Anies sambil tertawa setelah mendengar celetukan, "Bisa aja Bapak." 

Sebelum melanjutkan, Anies mengaku geli sendiri mendengar guyonannya. Namun ia menyatakan tidak sedang berkampanye. Kemudian, ia meminta jemaah mengingat jumlah rakaat salat witir. Jemaah pun tertawa.

Di awal ceramahnya, Anies menekankan pentingnya membangun akhlak ketimbang hal-hal yang bersifat materiil dan benda mati. "Kita ingin terbangun suasana keadilan, nuansa Islami, dan insya Allah bulan depan akan menemukan jawabannya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anies pun menceritakan, ketika dirinya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia sering mengirimkan para guru ke daerah pelosok Tanah Air yang terbelakang, tanpa listrik, dan sinyal telepon. Gambaran kemiskinan itu, menurut dia, tak sebanding dengan kondisi di Jakarta. Ia mengungkapkan banyak melihat kemiskinan ekstrem saat menjalani kampanye sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. 

Anies menuturkan, kondisi yang terjadi di Ibu Kota merupakan masalah menahun dan bukan salah siapa pun. Sebab, kata dia, jika menjadi pemimpin politik, biasanya lebih senang membangun barang mati yang hasilnya bisa terlihat dari foto. Lain halnya bila yang dibangun adalah akhlak. "Menunjukkan hasilnya lebih sulit. Insya Allah, ke depan, kita ingin konsentrasikan membangun anak-anak kita, manusianya," ujarnya. 

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.


Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Aksi dukungan kepada Gubernur Anies Baswedan untuk menjual saham bir PT Delta Jakarta yang dimiliki Pemprov DKI di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. Demo ini digelar oleh Front Pembela Islam (FPI) bersama sejumlah ormas Islam dan masyarakat Betawi. TEMPO/Melgi Anggia
Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.


SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

 SBY bikin lagu Cahaya dalam Kegelapan agar bangkit dari wabah corona. Instagram.com
SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.


Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Wakil Gubernur  DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan apresiasi untuk ibunya, Mien R Uno di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. Tempo/Astari P Sarosa
Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.


Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

18 November 2019

Warga korban gusuran marah ketika petugas Satpol PP membongkar sisa bangunan di Jalan Agung Perkasa 8, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 November 2019. TEMPO/Lani Diana
Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

Warga bernama Ahmad Dahri menyebut dia dan seluruh korban penggusuran di Sunter sudah memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada 2017.


Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

21 September 2019

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi (kiri Sandi) usai menyerahkan bantuan ambulans secara simbolis kepada warga Jakarta Barat, Jalan Haji Kelik RT/RW 04/08, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu, 21 September 2019. TEMPO/Lani Diana
Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendorong agar anggota DPRD DKI segera memilih pengganti dirinya.


Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Pilkada DKI Jakarta merupakan momen politik terheboh di Indonesia sepanjang 2017. Suasana perebutan kursi pemimpin Jakarta kali ini terasa panas dengan bumbu isu agama dan ras. Hasilnya, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sukses merebut kursi kepemimpinan ibu kota setelah mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. dok.TEMPO
Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.


Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

2 Maret 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar Jawara Kehormatan dari Brigade Jawara Betawi 411 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Ahad, 4 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

FBR kecewa dengan Anies Baswedan yang belum menyempurnakan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelesatrian Kebudayaan Betawi.


Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

2 Maret 2019

Spanduk milik Forum Betawi Rempug (FBR) yang menolak calon wakil gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa, 26 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

FBR kecewa karena tidak pernah diajak bicara oleh PKS terkait penentuan cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.


DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

18 Oktober 2018

Gaya kuda-kuda Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada saat berfoto bersama kader Oke Oce di Harapan Mulya, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Februari 2018. FOTO: TEMPO/M Julnis Firmansyah
DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 102 tahun 2018 yang mengatur Pengembangan Kewirausahaan Terpadu atau dikenal OK-OCE akhirnya terbit.