TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menilai harus ada relokasi sejumlah warga yang bermukim di kawasan Bukit Duri, yang berdiri di bantaran Kali Ciliwung. "Saya tadi keliling, blusukan, melihat kondisi di dalam. Kami menyadari bahwa di sini harus ada relokasi," kata Anies saat meninjau Bukit Duri Nomor 10 B, RT 01/12, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 15 November 2016.
Anies menyampaikan kepada warga Bukit Duri bahwa di tempat itu sudah tidak bisa ditata, karena lokasinya yang merupakan daerah aliran sungai. Karena itu, Anies berjanji akan merelokasi warga dengan mengedepankan dialog. "Prosesnya manusiawi. Kami janji akan melaksanakannya," ucapnya.
Menurut Anies, harus ada keadilan untuk rakyat Jakarta. Bila terpilih sebagai gubernur, dia tidak ingin hanya sekadar memberikan surat perintah untuk membongkar sebuah tempat. Sebabnya, kata dia, yang dipindah adalah manusia dan bukan barang. Dia juga akan memastikan tempat baru bagi warga relokasi bisa memberikan keamanan, kehidupan, dan jaminan kesehatan serta pendidikan.
Anies meyakini dialog dapat dilakukan dengan saling menghormati dan memikirkan kepentingan seluruh warga Jakarta, meski ada sejumlah persoalan yang pelik di sana. Terakhir, dia meminta doa dari sejumlah warga Bukit Duri yang terus bersorak "Hidup Anies", agar dia bisa memenangkan pemilihan kepala daerah DKI 2017. "Doakan agar kami bisa menjalankan apa yang kami katakan hari ini," ujarnya.
Herliati, 55 tahun, warga Bukit Duri, tidak keberatan jika harus direlokasi. Meski selama ini mengontrak, dia menginginkan agar diberikan rumah susun yang tak jauh dari tempatnya berdagang. Adapun tetangganya, Suhaya, 54 tahun, mengaku juga tidak masalah bila harus pindah. Menurut dia, yang terpenting adalah keluarganya mendapatkan kehidupan yang layak. "Kami ikut saja. Yang penting enak buat tidur," tutur ibu tiga anak ini. *
FRISKI RIANA