TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI nomor urut 3, Anies Baswedan, ikut mengomentari banyaknya penolakan masyarakat terhadap kampanye yang dilakukan oleh calon gubernur inkumben, Basuki Tjahaja Purnama. Anies menyayangkan sikap warga yang menolak Ahok.
"Kampanye itu kesempatan untuk berdialog, kesempatan untuk bertukar pikiran, termasuk mengungkapkan pandangan. Jadi justru kalau ada kampanye, seharusnya disambut," kata Anies saat ditemui seusai blusukan di Jalan Jati Pulo, Tomang, Palmerah, Jakarta Barat, Ahad, 13 November 2016.
Ia mengatakan dengan adanya penerimaan dan dialog, justru menunjukkan sikap menghormati asas demokrasi yang dijunjung dalam pemilihan kepala daerah. "Di situlah kesempatan untuk demokrasi, saling menghargai, saling menghormati," kata Anies.
Kampanye Ahok, sapaan akrab Basuki, selama ini kerap mendapat penolakan dari masyarakat. Mereka mengaitkan keterlibatan Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama yang menjeratnya. Tak jarang penolakan ini berakhir keributan, dan mengakibatkan kampanye sang calon inkumben batal.
Penolakan juga tak hanya dilakukan saat Ahok kampanye. Poster serta spanduk bertuliskan penolakan dan pengecaman terhadap Ahok banyak tersebar di jalanan. Sejak sebulan terakhir, Ahok sedang terjerat kasus dugaan penistaan agama. Ahok dinilai telah menistakan agama setelah mengungkit salah satu Surat Al-Quran dalam pidatonya.
Sejumlah pihak menilai isi kalimat dalam pidato itu telah menghina isi Al-Quran. Kasus ini mengundang gelombang demonstrasi besar yang pecah pada 4 November lalu. Bahkan Presiden Joko Widodo ikut berkomentar terkait dengan hal ini. Saat ini, kasus tersebut sedang diselidiki Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.
EGI ADYATAMA
Baca Juga
Habis Tes DNA, Kiswinar Tutup Pintu Maaf & Siap Ladeni Mario
Apa Rasanya Kalong Goreng? Tanyakan kepada Indra Herlambang