Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Ini KPU DKI Sahkan Peserta Pilkada, Bagaimana Survei?

image-gnews
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (kiri), Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri)  dan calon wakil gubernur Sylviana , dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (kanan). ANTARA FOTO
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (kiri), Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) dan calon wakil gubernur Sylviana , dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (kanan). ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menjadwalkan penetapan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2017-2022  pada Senin sore, 24 Oktober 2016.

Tiga pasangan itu adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (didukung empat partai), Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (disokong empat partai) dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (diusung dua partai).

Baca: Survei LSI: Pasangan Ahok-Djarot Bisa Kalah pada Putaran Pertama

Ketua KPU Jakarta, Sumarno mengatakan semua pasangan sudah memenuhi syarat yang diminta KPU, termasuk Gubernur Basuki alias Ahok yang telah menyerahkan surat cutinya. "Semuanya tak ada masalah," katanya pada Minggu, 23 Oktober 2016.

Dibanding di daerah lain, pemilihan kepala daerah di Jakarta paling disorot media. Menurut Sumarno, penyebabnya adalah ada kemungkinan pemilihan dilakukan dua putaran. Selain itu, ada anggapan bahwa pilkada Jakarta merupakan ajang pemanasan sebelum pemilihan presiden. "Elite politik sampai turun gunung," katanya.

Tiga pasangan itu bakal memperebutkan 7.439.149 pemilih Jakarta. Bagaimana prediksi perolehan para kandidat itu?  Sejumlah lembaga survei telah mengeluarkan hasilnya.

Hasil pemantauan percakapan di sosial media elektabilitas pasangan Ahok-Djarot jeblok dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan Indeks Politik Tempo, meski mendomoninasi percakapan net sentiment Ahok-Djarot hanya memiliki skor sekitar -121.206. Adapun pasangan Agus-Sylvid yang tertinggi yakni 5.216 dan pasangan Anies-Sandiaga -2224. Semakin besar angka net sentimen biasanya menunjukkan elekktabilitas semakin tinggi. 

Baca: Ahok: Saya Kalah Ganteng dengan Agus dan Anies

Pekan lalu, rilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ahok bertengger di angka 44 persen.  Angka ini kontras dengan hasil sigi dua lembaga lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PolMark Research Center misalnya, menunjukkan elektabilitas Ahok merosot dari 42,7 persen pada Juni menjadi 31,9 persen pada awal Oktober 2016. Sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan hasil serupa: elektabilitas Ahok anjlok sampai 31 persen.

Menurut pengamat politik dari Voxpoll Center, Pangi Syarwi Chaniago, hasil setiap lembaga survei berbeda lantaran metodologi yang digunakan berbeda. Tapi, kata dia, jika metode tak sesuai dengan standar, hasil sigi tidak akan akurat.

Ia mencontohkan, jika sampel banyak diambil di wilayah yang menjadi basis pemilih salah satu pasangan calon, elektabilitas pasangan itu pasti jauh di atas yang lainnya. "Masing-masing mengklaim menggunakan metodologi yang tepat. Tapi bisa saja respondennya tidak merata," kata Pangi.

Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengungkapkan, selain metodologi, yang mempengaruhi hasil survei adalah pengelola lembaga yang menggelar survei tersebut. Jika lembaga survei itu adalah konsultan salah satu pasangan calon, ia mengatakan, hasil survei akan condong ke kandidat tersebut.

Menurut dia, lembaga survei boleh saja dibiayai kandidat, asalkan memberi tahu publik sumber dana survei yang dilakukan. "Semua mesti disebutkan sumber dananya dari mana," ucap Syamsuddin. "Reputasi lembaga survei dipertaruhkan ketika merilis hasilnya."

Peneliti dari LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan sumber dana survei lembaganya berasal dari kocek sendiri, bukan pasangan calon. "Survei kami tidak dipengaruhi siapa pun," kata dia.

Adapun Direktur Program SMRC, Sirajuddin Abbas, mengatakan lembaganya telah menggunakan metode dan prosedur survei yang benar. Abbas menyangkal anggapan bahwa survei itu dibiayai oleh salah satu pasangan calon. "Kami pakai uang sendiri," kata dia.

DEVY ERNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

 SBY bikin lagu Cahaya dalam Kegelapan agar bangkit dari wabah corona. Instagram.com
SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.


Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Wakil Gubernur  DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan apresiasi untuk ibunya, Mien R Uno di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. Tempo/Astari P Sarosa
Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.


Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Pilkada DKI Jakarta merupakan momen politik terheboh di Indonesia sepanjang 2017. Suasana perebutan kursi pemimpin Jakarta kali ini terasa panas dengan bumbu isu agama dan ras. Hasilnya, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sukses merebut kursi kepemimpinan ibu kota setelah mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. dok.TEMPO
Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.


Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Beredar poster #2019HRSPresidenku lewat pesan berantai yang dikirim mantan kuasa hukumnya Kapitra Ampre. Foto/Istimewa
Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.


Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Dari kiri: musikus Ahmad Dhani; Sang Alang, pencipta lagu #2019GantiPresiden; dan Fadli Zon dalam konferensi pers Kontes Menyanyi #2019GantiPresiden di Jakarta, Jumat, 29 Juni 2018. Kontes ini menawarkan total hadiah lebih dari Rp 150 juta.  TEMPO/Nurdiansah
Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?


Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Terdakwa musisi Ahmad Dhani bertanya kepada salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 2 Juli 2018. Sebelumnya, Dhani dilaporkan Jack Boyd Lapian atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan dikenakan Pasal 28 ayat (2) <i>juncto</i> Pasal 45 ayat (2). TEMPO/Nurdiansah
Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.


KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menerima surat penetapan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam rapat pleno, di Gedung Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, 5 Mei 2017. KPUD DKI Jakarta secara resmi menetapkan pasangan Anies-Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih tahun 2017-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.


Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menari Tor-tor bersama jemaat Gereja HKBP Cilincing, Jakarta Utara. 11 November 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti
Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.


Kunjungi Berbagai Daerah, AHY: Hikmah Kalah di Pilkada DKI

5 November 2017

Agus Harimurti Yudhoyono. instagram.com
Kunjungi Berbagai Daerah, AHY: Hikmah Kalah di Pilkada DKI

AHY menganggap kekalahannya di pilkada DKI beberapa waktu memberikan hikmah kepadanya, sehingga kini ia berkesempatan keliling berbagai daerah.


Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo usai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, 6 Februari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.