Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Modal Nekat, Guru Honorer Ini Mendaftar Calon Wakil Bupati

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Seorang mahasiswa mengusung sebuah poster saat berunjuk rasa menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang, 16 September 2014. TEMPO/Budi Purwanto
Seorang mahasiswa mengusung sebuah poster saat berunjuk rasa menolak RUU Pilkada di depan kantor DPRD Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang, 16 September 2014. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.COBrebes - Prihatin terhadap nasib guru honorer, Hilda Wibisono, dengan semangat mengikuti tes seleksi bakal calon kepala daerah Brebes, Jawa Tengah, di Kantor PDI Perjuangan Jawa Tengah, di Semarang. “Saya, 20 Maret 2016 baru saja ikut tes di Semarang,” katanya, Rabu, 23 Maret 2016. 

Guru honorer bergaji Rp 400 ribu per bulan itu berangkat ke Semarang naik kereta dari Stasiun Tegal. Bersama calon bupati dan wakil bupati lainnya, Hilda mengikuti tes tentang wawasan kebangsaan. 

Hilda mengaku agak minder berada di antara calon-calon lain. Calon lain mempunyai modal banyak, sedangkan dia hanya bermodal dengkul. Bahkan saat diminta mengisi formulir bermaterai yang berisi komitmen membayar biaya survei sebesar Rp 150 juta, dia tak mengisinya. “Kata pengurusnya, dana itu untuk survei elektabilitas. Tapi kalau enggak dapat rekomendasi, uang dikembalikan. Saya serahkan kosongan saja (formulir) itu. Enggak punya duit,” katanya.

Hilda mengambil formulir pendaftaran di kantor PDIP Brebes pada 25 Februari 2016 dan mengembalikan sehari setelahnya. Meski tak punya pengalaman politik, guru honorer yang sudah mengabdi selama enam tahun ini mengaku nekat mencalonkan diri menjadi kepala daerah di Brebes. 

Hilda prihatin terhadap kondisi guru honorer. Jika terpilih, dia bertekad menyejahterakan guru yang senasib dengannya. “Gaji guru honorer tidak sebanding dengan pengabdian mereka,” ujarnya.

Hilda bukan sekali ini saja mengikuti penjaringan calon wakil bupati lewat PDIP. Pada pemilu 2012, dia malah mendaftar sebagai bakal calon Bupati Brebes. Namun saat itu rekomendasi tak jatuh ke tangannya, tapi ke Idza Priyanti, Bupati Brebes sekarang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keinginan warga Kelurahan Kaligangsa, Brebes ini tak sepenuhnya mulus. Hilda ditegur kepala sekolah di tempat dia mengajar karena tidak minta izin. "Kalau minta izin malah tidak boleh," katanya. Kini dia sedang menunggu hasil seleksi. Dia berharap, surat rekomendasi dari PDIP jatuh ke tangannya.

Wakil Ketua PDIP Brebes Imam Santoso mengatakan ada dua bakal calon Bupati Brebes dari PDIP yang mengikuti tes di Semarang. Mereka adalah Bupati Brebes Idza Priyanti dan wakilnya Narjo. Sedang bakal calon wakil bupati ada tujuh orang. Salah satunya Hilda. Menurut dia, PDIP memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk maju lewat partai berlambang banteng itu. “Kami terbuka, semua boleh nyalon di partai kami,” jelasnya.

Imam membenarkan calon wakil bupati harus membayar Rp 150 juta untuk biaya survei. “Ya, itu inisiatif dari DPD Jawa Tengah. Biasanya tidak ada syarat itu,” katanya. “Pada tahun sebelumnya, survei dilakukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) atau calon itu sendiri.”

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.


HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, 8 Januari 2018. Tempo/Adam Prireza
HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.


PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Marwan Jafar saat mengumumkan dukungan terhadap calon gubernur Sudirman Said dan Ida Fauziah dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa 9 Januari 2018. Tempo/Arkhelaus W.
PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.