TEMPO.CO, Samarinda - Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kalimantan Timur Saiful Bachri mengatakan rata-rata partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah serentak yang digelar pada Rabu kemarin hanya mencapai 50 persen. Menurut dia, daerah yang partisipasinya rendah pada umumnya karena persaingan yang tidak berimbang.
"Kalau dilihat dari partisipasi pemilih, semua daerah gagal mencapai target 60 persen," ucap Saiful, Kamis, 10 Desember 2015.
Menurut dia, beberapa daerah yang partisipasi pemilihnya rendah di antaranya Samarinda dan Kutai Kartanegara. Di Samarinda, partisipasi pemilih tercatat hanya 43 persen. Begitu pula di Kutai yang tak melampaui angka 50 persen.
"Kalau di dua daerah ini, sebenarnya sudah kami prediksi, karena memang calon inkumben sulit digulingkan," ujarnya. Sedangkan di Kota Balikpapan, Panwaslu mencatat tingkat partisipasi pemilih mencapai 55 persen.
Saiful menuturkan rendahnya partisipasi pemilih tidak hanya karena kinerja Komisi Pemilihan Umum. Sebab, pasangan calon dan partai politik juga ikut andil meyakinkan masyarakat menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, calon Wali Kota Samarinda, Mudiyat Nor, mengatakan aturan pilkada serentak sangat membatasi ruang gerak calon yang bukan inkumben untuk lebih mensosialisasi visi-misinya kepada masyarakat.
“Aturan pilkada membatasi kami dalam sosialisasi, seperti pengadaan alat peraga kampanye yang seluruhnya ditangani KPU," kata Mudiyat.
FIRMAN HIDAYAT