Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Bale Endah yang Sering Banjir, Calon Inkumben Bandung Keok

image-gnews
Warga menunjukan surat panggilan pemungutan suara dari atas perahu menuju TPS 60 dan 61 Desa Mekarsari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 9 Desember 2015. Sejumlah relawan setempat menjemput warga dengan perahu untuk menggunakan hak suaranya pada Pilkada. Banjir akibat luapan sungai Cigosol dan Citarum yang melanda kawasan tersebut, membuat warga enggan keluar rumah. TEMPO/Prima Mulia
Warga menunjukan surat panggilan pemungutan suara dari atas perahu menuju TPS 60 dan 61 Desa Mekarsari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 9 Desember 2015. Sejumlah relawan setempat menjemput warga dengan perahu untuk menggunakan hak suaranya pada Pilkada. Banjir akibat luapan sungai Cigosol dan Citarum yang melanda kawasan tersebut, membuat warga enggan keluar rumah. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Dadang-Naser-Gungun Gunawan, kalah di tempat pemungutan suara di RW 20, Kampung Cieunteung, Kelurahan/Kecamatan Baleendah. Pasangan tersebut kalah tipis oleh pasangan nomor urut 3, Deki-Dony.

Dari hasil penghitungan suara di TPS tersebut, pasangan calon kepala daerah inkumben itu hanya memperoleh 147 suara. Sedangkan Deki-Dony memperoleh 177 suara. Adapun pasangan nomor urut 1 berada di posisi paling buncit di TPS yang dikenal sebagai salah satu kampung langganan banjir tersebut dengan perolehan 72 suara.

Pada hari pencoblosan, 9 Desember 2015, TPS di RW 20, Kampung Cieunteung, sedang dikepung banjir. Masyarakat pun terpaksa menggunakan perahu untuk menjangkau TPS.

Cieunteung merupakan salah satu kampung yang menjadi langganan banjir di Kabupaten Bandung. Posisi kampung tersebut berada di elevasi terendah di kawasan Bandung Selatan. Selain itu, Cieunteung merupakan permukiman yang dikelilingi anak Sungai Citarum.

Pada pemilihan kepala daerah tahun ini, tingkat partisipasi masyarakat Kampung Cieunteung untuk memilih pasangan calon terhitung rendah. Pengurus RW 20, Kampung Cieunteung, Teten Rasiman, mengatakan, pada pilkada kali ini, hanya 40 persen masyarakat Cieunteung yang mencoblos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mungkin karena banjir. Biasanya, setiap pemilihan presiden atau bupati, partisipasi masyarakat sampai 70 persen," ujar Teten kepada Tempo.

Kampung Cieunteung memiliki sekitar 820 pemilih yang terdaftar. Sejumlah pemilih tersebut merupakan warga dari empat RT di RW 20, Kampung Cieunteung.

Sementara itu, hasil penghitungan cepat sementara yang dilakukan tim Dadang-Gungun hingga pukul 17.00 menunjukkan pasangan calon inkumben mendulang suara tertinggi dengan perolehan 60 persen suara. Hasil penghitungan tersebut berdasarkan 87 persen suara yang dihimpun dari setiap kelurahan.

IQBAL T. LAZUARDI S.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

12 hari lalu

Foto udara Situ atau Danau Cileunca di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. Kawasan Situ Cileunca yang memiliki luas area 11 ribu hektar serta daya tampung hingga 11,5 juta kubik air tersebut menjadi lokasi sumber air baku bagi kebutuhan seluruh masyarakat kota Bandung yang mencapai 7.000 hingga 8.000 liter perdetik atau 7 - 8 juta kubik per bulan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

26 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

36 hari lalu

Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

Top BUMD Awards adalah kegiatan corporate rating atau pemberian penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik se-Indonesia


Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

43 hari lalu

Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

Kabupaten Bandung merekrut lebih banyak PNS untuk memenuhi kebutuhan lima rumah sakit baru.


Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

49 hari lalu

Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

Ground breaking RSUD Bedas Pacira ini adalah yang kelima, setelah empat rumah sakit lainnya telah diresmikan.


Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

51 hari lalu

Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

Suara PKB mendominasi untuk DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten Bandung.


Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Warga melewati samping pabrik tekstil Kahatex yang atap bajanya runtuh tersapu angin puting beliung di Desa Mangunarga, Sumedang, Jawa Barat, 22 Februari 2024. BRIN akan meneliti fenomena amukan angin ini yang berpotensi menjadi tornado yang pertama kali terjadi di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak


Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.


Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

22 Februari 2024

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung  pada Rabu, 21 Februari 2024, tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

BMKG mencatat sejumlah fenomena cuaca di Samudera Hindia, Selat Sunda, dan Laut Jawa sebelum angin kencang puting beliung menerjang Rancaekek.


Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

21 Februari 2024

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

BMKG sempat mengeluarkan sejumlah peringatan dini menjelang bencana puting beliung di Rancaekek-Jatinangor.