TEMPO.CO, Bandung - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Dadang-Naser-Gungun Gunawan, kalah di tempat pemungutan suara di RW 20, Kampung Cieunteung, Kelurahan/Kecamatan Baleendah. Pasangan tersebut kalah tipis oleh pasangan nomor urut 3, Deki-Dony.
Dari hasil penghitungan suara di TPS tersebut, pasangan calon kepala daerah inkumben itu hanya memperoleh 147 suara. Sedangkan Deki-Dony memperoleh 177 suara. Adapun pasangan nomor urut 1 berada di posisi paling buncit di TPS yang dikenal sebagai salah satu kampung langganan banjir tersebut dengan perolehan 72 suara.
Pada hari pencoblosan, 9 Desember 2015, TPS di RW 20, Kampung Cieunteung, sedang dikepung banjir. Masyarakat pun terpaksa menggunakan perahu untuk menjangkau TPS.
Cieunteung merupakan salah satu kampung yang menjadi langganan banjir di Kabupaten Bandung. Posisi kampung tersebut berada di elevasi terendah di kawasan Bandung Selatan. Selain itu, Cieunteung merupakan permukiman yang dikelilingi anak Sungai Citarum.
Pada pemilihan kepala daerah tahun ini, tingkat partisipasi masyarakat Kampung Cieunteung untuk memilih pasangan calon terhitung rendah. Pengurus RW 20, Kampung Cieunteung, Teten Rasiman, mengatakan, pada pilkada kali ini, hanya 40 persen masyarakat Cieunteung yang mencoblos.
"Mungkin karena banjir. Biasanya, setiap pemilihan presiden atau bupati, partisipasi masyarakat sampai 70 persen," ujar Teten kepada Tempo.
Kampung Cieunteung memiliki sekitar 820 pemilih yang terdaftar. Sejumlah pemilih tersebut merupakan warga dari empat RT di RW 20, Kampung Cieunteung.
Sementara itu, hasil penghitungan cepat sementara yang dilakukan tim Dadang-Gungun hingga pukul 17.00 menunjukkan pasangan calon inkumben mendulang suara tertinggi dengan perolehan 60 persen suara. Hasil penghitungan tersebut berdasarkan 87 persen suara yang dihimpun dari setiap kelurahan.
IQBAL T. LAZUARDI S.