TEMPO.CO, Mojokerto - Untuk menarik simpati pemilih, tempat pemungutan suara (TPS) pilkada di Kabupaten Mojokerto didesain unik. TPS 01 Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, misalnya, didesain dengan gaya Majapahit. Pintu masuk TPS didesain dengan gapura yang terbuat dari styrofoam (gabus) bermotif ukiran kayu khas gapura dalam bangunan Jawa dan Majapahit.
Selain desain gapura TPS yang bergaya Majapahit, sejumlah petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS setempat mengenakan pakaian ala prajurit dan bangsawan Majapahit.
Pemilih yang datang disambut petugas KPPS yang berpakaian ala prajurit Majapahit. Petugas KPPS, yang mencocokan Daftar Pemilih Tetap (DPT), mengarahkan pemilih untuk memasukkan surat suara ke kotak suara. Petugas bagian pencelupan tinta pun berpakaian ala prajurit Majapahit. Sedangkan petugas yang bertugas memberikan surat suara berpakaian ala Patih dan Raja Majapahit.
“Selain dalam rangka melestarikan kebudayaan Majapahit, kami berharap dengan seperti ini akan menarik pemilih sebanyak-banyaknya,” kata Ketua KPPS TPS 01 Watesumpak, Sutomo, Rabu, 9 Desember 2015.
Untuk semakin menambah suasana yang khas dan tradisional Jawa, petugas juga memperdengarkan alunan musik gamelan dan lagu-lagu campursari.
Sutomo mengatakan ide membuat TPS bernuansa Majapahit ini merupakan usul dari sesama petugas KPPS. Para petugas KPPS rela mengeluarkan uang pribadi untuk menyewa kostum ataupun membuat pernak-pernik khas Majapahit.
“Dana untuk membuat TPS ini menghabiskan Rp 1,7 juta dan kami iuran,” katanya.
Desain TPS yang unik ini cukup membuat pemilih antusias. Sejak dibuka pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, jumlah pemilih yang menyalutkan hak pilihnya mencapai 245 orang dari DPT 439 orang.
Salah seorang pemilih, Suyati , 40 tahun, mengaku terkesan oleh desain TPS yang bergaya Majapahit tersebut. “Selain unik, tempatnya nyaman dan bersih. Petugasnya juga unik pakai baju seperti zaman Majapahit,” katanya.
ISHOMUDDIN