TEMPO.CO, Pontianak - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengantisipasi adanya mobilisasi warga antarkabupaten dalam pemilihan kepala daerah dengan operasi selektif. "Banyak warga yang menginformasikan kemungkinan ini, termasuk tokoh masyarakat. Jangan khawatir, kita antisipasi kemungkinan tersebut dengan penjagaan," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto, Rabu, 9 Desember 2015, saat meninjau Kabupaten Ketapang.
Operasi selektif dilakukan kepolisian resor, baik yang daerahnya melaksanakan pilkada maupun yang tidak. Tak hanya itu, kepolisian melalui Bhabinkamtibmas melakukan kunjungan kepada warga untuk mengajak menggunakan hak pilihnya serta mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca Juga:
Kepala Polres Ketapang Ajun Komisaris Besar Hady Poerwanto menjelaskan, lokasi TPS terjauh berada di Desa Beginci, Kecamatan Sandai, yang termasuk dalam kategori rawan III. "Dari ibu kota Kabupaten Ketapang jaraknya sepuluh jam perjalanan atau dari kecamatan lima jam perjalanan," ucapnya.
Namun, hingga saat ini, pemungutan suara sudah berlangsung tanpa kendala apa pun. Ada enam TPS di daerah tersebut. "Pengangkutan perlengkapan pilkada dilakukan dengan bantuan mobil dari perusahaan perkebunan. Medan yang ditempuh cukup berat," ujar Hady.
Tak hanya itu, Kabupaten Ketapang juga memiliki wilayah pulau-pulau terpencil di Kecamatan Kendawangan. Angkutan perlengkapan pilkada ke wilayah itu harus menggunakan perahu bermotor. Namun, tutur dia, tidak ada kendala yang berarti dan pelaksanaan pilkada berjalan sesuai dengan rencana.
ASEANTY PAHLEVI