TEMPO.CO, Semarang - Meski sudah memasuki masa tenang, kampanye kandidat Wali Kota Semarang melalui media sosial semakin marak. Ketua Panitia Pengawas Pemilu Semarang Muhammad Amin menyatakan berbagai situs blog, media sosial, hingga pesan pendek yang berisi ajakan memilih kandidat tertentu menyebar di Kota Semarang.
“Kampanye melalui media sosial sangat sulit dikendalikan. Kami kesulitan menjerat pelaku karena link-link website itu menyebar tanpa bisa dihalau dan dikendalikan,” katanya kepada Tempo, Selasa, 8 Desember 2015.
Amin menyatakan Panwaslu hanya bisa memantau situs media sosial yang memang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah. Para calon, kata Amin, hanya mendaftarkan satu atau dua media sosial. Padahal, kata Amin, faktanya banyak sekali media sosial yang dibuat tim sukses untuk menyebarkan pesan-pesan kampanye kepada banyak orang secara berantai.
Amin menyatakan, sesuai dengan aturan, Panwaslu hanya bisa menindak jika terjadi pelanggaran di media sosial yang akunnya terdaftar di KPUD. Rata-rata, informasi di akun media sosial yang terdaftar justru jarang diperbarui. Sedangkan situs-situs media sosial yang tak terdaftar justru memproduksi informasi-informasi berisi kampanye. “Padahal saat ini kampanye sudah dilarang karena masuk masa tenang,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, para calon menggunakan media sosial ataupun media percakapan pribadi untuk berkampanye. Misalnya, akun Facebook atas nama Soemarmo Zuber-Untuk Semarang Emas menuliskan kampanye soal janji Soemarmo menggratiskan transportasi bus untuk para pelajar. Bahkan, di bawah nama akun itu, ada tulisan “Bersponsor”.
Adapun para pendukung Hendrar Prihadi-Ita dan Sigit Ibnugroho-Agus Sutyoso juga menyebarkan kampanye mengajak masyarakat mencoblos melalui media percakapan, seperti BlackBerry Messenger, WhatsApp, dan SMS.
Dalam pemilihan Wali Kota Semarang, ada tiga pasangan kandidat yang bertarung, yakni pasangan Soemarmo-Zubair (PKB-PKS), Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti (PDIP, Demokrat, dan Partai NasDem), serta Sigit Ibnugroho Sarasprono-Agus Sutyoso (Partai Gerindra, PAN, dan Partai Golkar).
ROFIUDDIN