TEMPO.CO, Trenggalek – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak–Mochamad Nur Arifin, mendatangkan tokoh politik dan artis nasional dalam kampanye terakhir mereka, Sabtu, 5 Desember 2015. Kampanye yang dihadiri ribuan orang itu digelar di tiga titik dalam waktu bersamaan.
Tiga lokasi kampanye itu ialah di lapangan Desa Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek; Stadion Minaksopal, Kecamatan Trenggalek; dan lapangan Desa Karangan, Kecamatan Karangan. Selain masyarakat umum, massa yang hadir ialah kader-kader partai pengusung Emil-Nur Arifin, yakni PDI Perjuangan, Demokrat, Golkar, PAN, dan Gerindra.
Sejak pukul 09.00 WIB, sejumlah akses utama menuju Kota Trenggalek nyaris tak bisa dilewati. Ribuan orang beratribut Emil–Arifin menyemut menuju tiga lokasi kampanye, baik mengendarai sepeda motor maupun mobil. Sebagian massa bergerombol di pinggir jalan hingga memperparah kemacetan lalu lintas. Pendukung Emil-Arifin mengenakan kaus bertulis “I Love Trenggalek” yang menjadi tagline kampanye pasangan tersebut.
Meski tersebar di tiga lokasi, tapi kampanye akbar itu dipusatkan di lapangan Sumbergedong. Tokoh-tokoh politik dan artis pengisi acara mengajak masyarakat Trenggalek memilih calon bupati nomor urut dua. Tokoh yang hadir antara lain Guruh Sukarnoputra, Edie Baskoro Yudhoyono, artis sinetron Anwar Fuadi, bekas Ketua PDI Perjuangan Jawa Timur Sirmadji Tjondropragolo, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, serta Hermanto Dardak, ayah Emil.
Dalam orasinya Guruh mendukung tampilnya pemimpin muda. Dia percaya pasangan Emil–Arifin mampu mengelola sumber daya alam dan manusia Trenggalek untuk sejajar dengan daerah maju lain. “Saya kenal mereka berdua dengan baik, jadi pilihlah mereka,” kata Guruh.
Edie Baskoro atau akrab disapa Ibas yang datang dengan tim khusus pembawa bola memilih berinteraksi dengan masyarakat. Dia melempar beberapa bola ke arah penonton untuk diperebutkan sebelum meminta mereka mencoblos nomor dua. Di puncak acara, grup musik rock Kotak turut menyisipkan pesan-pesan kampanye. “Pilihlah mereka jika ingin Kotak tampil di Trenggalek lagi,” ucap Tantri, sang vokalis.
Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Trenggalek yang memantau kampanye akbar tersebut menemukan banyak anak kecil yang berada di lokasi. Namun Panwas mengaku tak bisa serta-merta menuduh mereka dilibatkan dalam kegiatan kampanye sebelum melakukan klarifikasi kepada orang tuanya. “Apalagi saat saya tanya mereka mengaku datang untuk melihat band Kotak,” kata Rusmanur Yadin, Divisi Pencegahan Panwas Kabupaten Trenggalek, saat ditemui di lokasi.
HARI TRI WASONO