TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya inkumben, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, berjanji akan melanjutkan program bedah rumah bagi warga yang kurang mampu di Kota Surabaya, bahkan ia mengaku anggaran bedah rumah itu sudah dinaikkan, dari yang awalnya Rp 30 juta menjadi Rp 90 juta per rumah.
“Targetnya, ada 1.000 unit rumah yang dibedah,” kata calon Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, kepada wartawan saat blusukan di Tambak Gringsing, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Kamis, 12 November 2015.
Menurut Whisnu, program itu sebenarnya sudah dilakukan pada masa kepemimpinan Risma sejak 2013, karena program itu adalah program nasional pemerintah Jokowi-JK yang mencanangkan 1 juta rumah rakyat, sehingga pada tahun sebelumnya hanya ada sekitar 200-300 unit rumah yang direhab menjadi layak huni.
"Mungkin masyarakat kurang tahu pada program ini, sehingga pemanfaatannya juga belum optimal," ujarnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Surabaya ini mengatakan khusus untuk ke depannya, program bedah rumah ini akan dipermudah. Dengan demikian, warga Kota Surabaya bisa mengajukan sendiri bedah rumah itu kepada pemerintah kota, dan pemerintah juga akan mendapat rumah-rumah yang tidak layak huni itu. “Pemanfaatan sebelumnya memang masih rendah, hanya berkisar 30-40 persen dari alokasi," kata Wishnu.
Whisnu menjelaskan, tujuan bedah rumah ini adalah untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat, tentu supaya tidak kumuh. Kawasan yang paling diprioritaskan adalah kawasan utara, seperti daerah Pabean Cantikan dan beberapa daerah lainnya. "Intinya, kondisi masyarakat yang tingkat ekonominya masih rendah, perlu distimulan kesejahteraannya," kata Whisnu.
Mohammad Munir, warga Pabean Cantikan, menyambut baik program tersebut, pasalnya program ini sangat menunjukkan kepedulian kepemimpinan Risma-Whisnu kepada masyarakat kecil. Bahkan, ia menyebutkan bahwa berbagai program yang dilakukan Risma selama menjabat Wali Kota Surabaya sangat prorakyat, seperti layanan kependudukan dan pendidikan gratis.
“Jadi, saya kira beliau tidak perlu diragukan lagi kemampuannya untuk membangun Kota Surabaya menjadi lebih baik,” katanya.
MOHAMMAD SYARRAFAH