Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawan Ahok, Warga Pasar Ikan Kembali Dirikan Bangunan Liar  

image-gnews
Alat berat Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terparkir di Jalan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, 4 April 2016. Keberadaan enam alat berat ini membuat penghuni Pasar Ikan dan Kampung Akuarium takut terkait rencana penertiban bangunan di wilayah ini. Tempo/Rezki Alvionitasari
Alat berat Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terparkir di Jalan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, 4 April 2016. Keberadaan enam alat berat ini membuat penghuni Pasar Ikan dan Kampung Akuarium takut terkait rencana penertiban bangunan di wilayah ini. Tempo/Rezki Alvionitasari
Iklan

TEMPO.COJakarta - Warga Pasar Ikan dan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, terus melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Pasca-kemenangan Gubernur DKI terpilih versi hitung cepat, Anies Baswedan, warga setempat makin gencar mendirikan bangunan liar di wilayah tersebut.

Camat Penjaringan Mohammad Andri mengatakan jumlah bangunan liar yang berdiri di wilayah itu mencapai puluhan. "Iya, ada 90 bangunan semi-permanen," ujar Andri kepada Tempo, Kamis, 27 April 2017.

Pasar Ikan dan Kampung Akuarium sebelumnya telah digusur oleh Ahok pada April 2016 untuk direvitalisasi menjadi kawasan wisata bahari bertaraf internasional. Saat mau digusur, masyarakat melakukan perlawanan dengan mengerahkan massa. Mereka juga ogah menempati rumah susun yang diberikan Pemerintah Provinsi DKI dan memilih tinggal di perahu atau tenda darurat yang diberikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. 

Baca: Ini Alasan Warga Pasar Ikan Enggan Pindah

Menurut Andri, beberapa bangunan liar sempat dia hentikan pembangunannya. Namun bangunan seperti bedeng dan rumah semi-permanen kembali berdiri. Bahkan, saat Tempo mengunjungi Pasar Ikan kemarin, ada rumah permanen yang sedang dibangun dengan ukuran 3x8 meter. Rumah itu dibangun dengan bata hebel putih. Di sekitarnya berdiri bedeng dan rumah semi-permanen.

Roman, 27 tahun, mengatakan sedang membantu membangun rumah milik tetangganya, Yanto. Rumah itu dia bangun sejak Senin lalu. Dia tak takut bangunan akan dirobohkan lagi oleh Ahok karena pemerintahan Ahok bakal digantikan Anies. "Ini dari hebel. Sekarang enggak takut lagi dirobohin, kan Gubernurnya Pak Anies, mau menata," katanya. 

Simak: Ahok Akan Tetap Bongkar Bangunan Liar di Pasar Ikan

Roman sehari-hari bekerja sebagai kuli serabutan. Dia berkeinginan memiliki rumah permanen juga. Saat ini dia hanya mempunyai bedeng yang berukuran 3x3 meter. Dia berharap pemerintahan Anies nanti membuat hidupnya membaik.

Adi Riyanto, 57 tahun, juga meyakini Ahok tak akan berani membongkar rumah-rumah yang telah didirikan. Sebab, kata dia, saat ini proses gugatan class action masih berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Teddy Kusnendi, 58 tahun, mengatakan, saat kampanye, Anies sempat berjanji untuk membangun kampung deret atau kampung susun. Dia ingin itu dapat terwujud. Dia mengaku telah memberikan rancangan desain kepada tim Anies. "Pak Anies bilang akan usahakan untuk membangun kembali kampung ini," ujar Teddy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anies mengatakan akan membahas rencana itu lagi dengan warga Pasar Ikan dan Kampung Akuarium. Menurut dia, yang terpenting adalah mereka mendapat keadilan. "Nanti kami lihat kasus ya. Yang jelas warga Akuarium mendapat keadilan," katanya.

Politikus Gerindra, Syarif, mengatakan Anies akan menampung semua usul dari berbagai pihak. Menurut dia, usul lain selain membuat kampung deret adalah membangun rusun terdekat dan menggratiskan biaya sewa selama dua tahun. 

Selama dua tahun itu, kata Syarif, warga Pasar Ikan akan diberikan pelatihan One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OC). "Setelah dua tahun dan punya penghasilan, baru mereka bisa bayar sewa," ujarnya.

Selain itu, kata Syarif, usul lain yang masih ditampung saat ini adalah membuat kawasan superblok di lahan seluas 8-12 hektare itu. "Di situ menjadi kawasan multifungsi, dibangun sarana pendidikan, kesehatan, pasar," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal mengambil langkah tegas terkait dengan bangunan liar yang kembali didirikan. Dia menyatakan akan melakukan pembongkaran sampai masa tugasnya sebagai gubernur berakhir pada Oktober 2017. "Kami akan bongkar," ucapnya.

Ahok mengklaim program revitalisasi hingga kini masih berjalan. Kenyataan di lapangan, pembangunan revitalisasi mangkrak. Ia mengaku sedang menunggu kajian cagar budaya. "Kami enggak mau sembarangan kerja," ujarnya.

Teddy Cs mengaku akan melawan jika Ahok membongkar rumah-rumah mereka lagi. "Lawan," katanya.

DEVY ERNIS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masyarakat Sipil Bentuk Posko Bantuan Hukum di Rempang, Warga Dipersilakan Melapor

1 hari lalu

Spanduk imbauan tempat pendaftaran relokasi warga Rempang, Kota Batam, Selasa, 12 September 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Masyarakat Sipil Bentuk Posko Bantuan Hukum di Rempang, Warga Dipersilakan Melapor

Posko ini diharapkan menjadi jawaban dan jaminan terpunuhinya hak-hak masyarakat Rempang terhadap layanan hukum.


Heru Budi Pastikan TK Gedung Peluru tidak Digusur: Dari Awal Enggak Ada Niatan

12 hari lalu

Sejumlah siswa Taman Kanak (TK) bermain saat jam istirahat di TK Gudang Peluru, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta akan menggusur bangunan TK Gudang Peluru yang sudah berdiri sejak tahun 1980. TEMPO/Subekti.
Heru Budi Pastikan TK Gedung Peluru tidak Digusur: Dari Awal Enggak Ada Niatan

Heru Budi menjelaskan Pemprov DKI ingin memperbaiki taman dan gedung agar lokasi di wilayah tersebut lebih luas, tidak menggusur TK Gudang Peluru


Stadion Bersejarah dan Hutan Kota di Tokyo Terancam Gedung Pencakar Langit, UNESCO Cawe-cawe

15 hari lalu

Pemandangan udara menunjukkan Stadion Meiji Jingu dan Stadion Rugbi Chichibunomiya di Tokyo, Jepang 3 Desember 2022. Kyodo via REUTERS/File Foto
Stadion Bersejarah dan Hutan Kota di Tokyo Terancam Gedung Pencakar Langit, UNESCO Cawe-cawe

UNESCO mengeluarkan "peringatan warisan" menyerukan pelestarian Taman Jingu di Tokyo dan sekitar 3.000 pohoh, yang terancam digusur untuk bangunan.


Jelang KTT G20, Kawasan Kumuh di India Lenyap dalam Sekejap

17 hari lalu

Tiga perempuan menyaksikan ekskavator menghancurkan rumah mereka saat dilakukan pembongkaran oleh pihak berwenang di kawasan kumuh, New Delhi, India, 1 Juni 2023. REUTERS/Adnan Abidi
Jelang KTT G20, Kawasan Kumuh di India Lenyap dalam Sekejap

India berdandan untuk KTT G20, kawasan-kawasan kumuh di New Delhi dirobohkan berganti pepohonan yang rindang.


Sambut Penolakan Penggusuran Mega Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil Tawarkan Hal Ini

40 hari lalu

Spanduk penolakan warga terhadap pengusuran dibentangkan menyambut Menteri Bahlil, Ahad, 13 Agustus 2023. Foto Yogi Eka Sahputra
Sambut Penolakan Penggusuran Mega Proyek Pulau Rempang, Menteri Bahlil Tawarkan Hal Ini

Bahlil Lahadalia menyambut warga yang menolak direlokasi saat kunjungan kerjanya ke Batam.


Lantang Tolak Penggusuran, Masyarakat Adat Melayu Dipanggil Paksa Polda Kepulauan Riau

41 hari lalu

Warga berkerumun meminta Gerisman Ahmad untuk tidak diangkut ke Mapolda Kepri, Minggu, 14 Agustus 2023. Foto: Yogi Eka Sahputra
Lantang Tolak Penggusuran, Masyarakat Adat Melayu Dipanggil Paksa Polda Kepulauan Riau

Gerisman menjelaskan alasan penjemputan oleh petugas Polda Kepulauan Riau karena dituduh melakukan pungutan liar di Pantai Melayu, Rempang Batam


Cerita dari Kolong Tol Jakarta, Bagaimana Awal Penghuninya Datang dan Mematok Lahan

25 Juni 2023

Suasana permukiman warga di kolong Jalan Tol Pelabuhan di wilayah Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 23 Juni 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Cerita dari Kolong Tol Jakarta, Bagaimana Awal Penghuninya Datang dan Mematok Lahan

Permukiman di Jakarta di kolong jalan tol bukan hanya di kawasan Jelambar, Grogol. Berikut cerita dari kolong tol pelabuhan di Penjaringan.


PM Australia Batalkan Izin Gedung Baru Kedubes Rusia, Ini Alasannya

15 Juni 2023

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. REUTERS
PM Australia Batalkan Izin Gedung Baru Kedubes Rusia, Ini Alasannya

Australia akan mengajukan undang-undang kepada parlemen untuk membatalkan sewa Rusia membangun kedutaan baru di ibu kota negara Canberra, dengan alasan keamanan nasional.


Eks Warga Kampung Bayam Dirikan Tenda Dekat JIS H-1 Idul Fitri 2023: Tak Ada Lagi Silaturahmi

23 April 2023

Warga Kampung Susun Bayam yang bermukim di samping Pintu masuk JIS, Jakarta Utara. Desty Luthfiani/TEMPO.
Eks Warga Kampung Bayam Dirikan Tenda Dekat JIS H-1 Idul Fitri 2023: Tak Ada Lagi Silaturahmi

Momen kebersamaan saat Idul Fitri tak lagi dirasakan eks warga Kampung Bayam. Mereka telah berpencar, meski masih ada yang bertahan tinggal dekat JIS.


Jakpro Jawab Surat Keberatan Administratif Warga Kampung Bayam, Bantah Ada Penggusuran

22 Februari 2023

Sejumlah warga Kampung Bayam mendirikan tenda dan berunjuk rasa depan Balai Kota DKI, Kamis, 1 Desember 2022. Foto Tempo/Anisa Hafifah.
Jakpro Jawab Surat Keberatan Administratif Warga Kampung Bayam, Bantah Ada Penggusuran

Jakpro juga mempertanyakan siapa sebenarnya Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB) yang mengklaim berjumlah 75 orang.