TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, unggul dalam pengumpulan suara pilkada DKI Jakarta versi hitung cepat. Mereka baru akan ditetapkan sebagai gubernur-wakil gubernur terpilih pada Mei 2017.
Meski belum mau berkomentar tentang program yang akan mereka laksanakan setelah pelantikan, Sandiaga mengaku sudah berjanji untuk menjual saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di perusahaan bir.
Baca Juga:
"Saya sudah sampaikan ke Pak Anies, mohon didukung karena itu janji sudah saya sampaikan jauh-jauh hari. Mungkin antara Maret-Juni 2016. Lebih dari satu tahun yang lalu," kata Sandiaga di Masjid Al-Barkah As Syafiiyah, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad, 23 April 2017.
Baca: Luhut Ingin Bahas Reklamasi, Anies: Saya Belum Jadi Gubernur
Sandiaga mengatakan, sejauh ini, rencana penjualan saham itu hanya pada sektor bir. Ia menilai, tidak esensial sebuah pemerintah provinsi memiliki saham di perusahaan yang tidak mempunyai kepentingan bagi hajat hidup orang banyak.
Menurut Sandi, rencananya itu masih perlu rekonsiliasi. Ia akan mematangkannya dengan menunjuk investment banker yang mumpuni, seperti perusahaan Reksa Dana dan Bahana. Kedua perusahaan tersebut, kata Sandi, sudah biasa mengkaji proses penjualan saham.
Baca: Isu Rasial dalam Pilkada DKI, Anies Siap Buktikan Jakarta Damai
"Banyak yang minat (saham perusahaan bir), karena perusahaan untung dan bagus, tapi enggak cocok dimiliki Pemprov DKI karena bukan hajat hidup orang banyak," katanya.
Pemerintah DKI memiliki 23 persen saham perusahaan bir di PT Delta Djakarta. Perusahaan itu merupakan produsen dari sejumlah merek bir ternama, di antaranya Anker, Carlsberg, dan San Miguel.
FRISKI RIANA
Baca: Tim Anies Baswedan Tegaskan Tak Ada Kontrak Politik dengan FPI