TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 menjadi alat warga yang menjadi korban penggusuran untuk menghukum pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Banyak diantara mereka yang tidak memilih pasangan tersebut dalam Pilkada DKI putaran kedua yang digelar Rabu, 19 April 2017.
Hal itu terlihat di tempat pemungutan suara ( TPS) yang berlokasi di Rumah Susun (Rusun) Rawa Bebek, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Penghuni rumah susun ini adalah warga korban dari kawasan Bukit Duri(Jakarta Selatan), Pasar Ikan (Jakarta Utara), dan sebagian warga Kali Jodo, perbatasan Jakarta Barat dan Utara.
Baca juga: Datangi Kampung Akuarium, Anies: Ini Contoh Nyata Ketidakadilan
Di TPS 140 misalnya, pasangan Basuki (Ahok)-Djarot hanya mendapat 46 suara. Sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dengan 270 suara. TPS itu berada di Gedung D, Rumah Susun Rawa Bebek.
Di TPS 141, paslon Anies-Sandi memperoleh 444 suara dan Ahok-Djarot mendapatkan suara 108.
“Rumah saya di Bukit Duri digusur, hati saya sakit. Maka itu sekarang saya pilih pasangan Anies-Sandi,” kata Linda Erna, yang sejak enam bulan lalu menghuni Gedung Glatik, Rusun Rawa Bebek.
Ketika tinggal di tepi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Linda bisa berjualan di rumahnya. Namun tinggal di rumah susun jualannya tidak laku karena tidak ada pembeli.
"Syukurlah Ahok kalah," kata Linda.
Kekalahan pasangan nomor dua, Ahok-Djarot juga terjadi di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Pasangan inkumben, Ahok-Djarot, hanya mendapat 53 suara dari total pemilih sebanyak 594 pemilih di TPS 33. Sementara Anies-Sandi, menang telak dengan 591 suara. Dari 599 surat suara, terdapat 5 suara yang dinyatakan tidak sah.
Di TPS 34, pasangan nomor urut dua hanya mendapat 44 suara dari total 602 pemilih.
"Pasangan Anies dan Sandi memperoleh 597 suara," kata Ketua KPPS TPS 34, Sanwani, di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta, Rabu, 19 April 2017. Sebanyak 5 suara dinyatakan tidak sah.
Jika dibandingkan dengan putaran pertama, perolehan suara pasangan Ahok-Djarot di kedua TPS itu tak jauh berbeda. Dukungan untuk pasangan tersebut sebanyak 50 suara sementara pasangan Anies-Sandi mendapat 323 suara. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menempati urutan kedua saat itu yaitu sebanyak 205 suara.
Di TPS 34, Ahok-Djarot mendapatkan 46 suara. Dukungan didominasi pasangan Anies-Sandi dengan perolehan 348 suara. Jumlahnya disusul pasangan Agus-Sylvi sebanyak 198 suara, dan pasangan Ahok-Djarot sebanyak 46 suara.
Amran, 44 tahun, merupakan salah seorang warga rusun yang senang dengan kemenangan Anies dan Sandi. Ia berharap keduanya bisa memimpin Jakarta dan mewujudkan keinginan warga rusun. "Pemimpin baru, semangat baru, pribadi baru," kata dia.
Salah satu yang diinginkan Amran adalah realisasi pemberian DP 0 persen seperti yang dijanjikan Anies dan Sandi.
Ia juga berharap pasangan Anies-Sandi bisa memberikan hak milik unit kepada warga rusun. Amran merupakan salah satu warga Kampung Pulo yang digusur dan dipindahkan ke rusun. Di rusun, Amran tidak diberikan hak atas unit yang ia tinggali, melainkan menyewa sebesar Rp 300 ribu per bulan.
Pasangan Ahok-Djarot juga kalah di TPS 52, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Sekitar 300 pemilih di TPS 52 dari RT 5 dan 6 yang merupakan korban penggusuran proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang terjadi pada 28 September 2016.
Saat penghitungan suara, warga mengelu-elukan pasangan Anies-Sandi, sebaliknya respon negatif terlontar setiap surat suara masuk untuk Ahok-Djarot.
Warga menyoraki surat untuk Ahok-Djarot itu. Beberapa berteriak "Ngga mau pindah ke (rusun) Rawa Bebek!" dan "Nggak ada sakit hatinya apa?"
Pukul 2.36 WIB penghitungan suara selesai. Ahok-Djarot kalah telak dengan perolehan 19 suara. Sementara Anies-Sandi memimpin perolehan dengan perolehan 340 suara, dari 359 suara sah yang masuk.
Pada Pilkada DKI putaran pertama, Ahok-Djarot mendapatkan 29 suara di TPS ini, sedangkan Anies-Sandi mendapatkan 350 suara.
Pasangan Anies-Sandi unggul di TPS 08 Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Ratusan rumah warga di Kampung Pulo digusur secara paksa oleh Pemerintah Provinsi Jakarta pada 2014 lalu.
Simak juga: Ahok Kejar Pembangunan Rusun untuk Normalisasi Ciliwung
Anies-Sandi mendapat 456 suara. Sementara pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 195 suara. Sementara suara yang tidak sah sebanyak 6 suara.
Dalam putaran pertama, pasangan Anies dan Sandi unggul dengan 274 suara. Sementara Ahok-Djarot 207 suara dan Agus-Sylvi 177 suara.
IRSYAN HASYIM | DWI FEBRINA FAJRIN | VINDRY FLORENTIN | UWD
Video TErkait:
TPS Unik Pilkada DKI Ini Penuh Hiasan Janur