Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Wiranto Soal Quick Count dan Hasil Survei  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan), berbincang bersama Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri), Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol Budi Gunawan (kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kanan) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan), di beranda Istana Merdeka, Jakarta, 17 April 2017. ANTARA FOTO
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan), berbincang bersama Menkopolhukam Wiranto (kedua kiri), Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol Budi Gunawan (kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kanan) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan), di beranda Istana Merdeka, Jakarta, 17 April 2017. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto meminta masyarakat tidak menjadikan hasil quick count sebagai acuan perhitungan suara Pilkada DKI.

Wiranto mengatakan hasil hitung cepat tidak bisa dilarang, tapi hasil itu pun jangan dijadikan acuan bahwa perhitungan sudah selesai. Sebab, kata dia, hasil pemilihan yang sah dan diakui akan dikeluarkan KPU.

"Tentu nanti secara profesional para petugas KPU dan Bawaslu akan bekerja sekerasnya-kerasnya untuk segera menyelesaikan perhitungan secara sah, sehingga itulah yang kita akui sebagai kebenaran, yang kita hormati bersama," kata Wiranto dalam jumpa pers di beranda belakang Istana Merdeka, Senin 17 April 2017 lalu.

Wiranto juga meminta masyarakat tak terlalu mempercayai hasil survei. "Memang hak masyarakat untuk mendengar survei, tapi jangan sampai survei itu kemudian diklaim sebagai sebuah kebenaran. Jangan sampai kita yakin survei itu merupakan sesuatu yang pasti benar," kata Wiranto.

Baca: Lembaga Survei yang Paling Akurat dalam Quick Count Pilkada DKI

Dia mengatakan ini setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo yang juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan. Pertemuan dilakukan untuk membahas situasi keamanan menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Menurut Wiranto, setiap hasil survei selalu mempunyai tingkat kesalahan (margin error). Setiap lembaga survei tidak bisa mengklaim hasil surveinya benar 100 persen. "Karena itu masyarakat kami imbau jangan sampai terpengaruh oleh survei-survei yang diyakini atau dikalim sebagai sebuah kebenaran," kata Wiranto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagaimana pada putara pertama, menjelang putaran kedua Pilkada DKI sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil sigi mereka tentang tingkat elektabilitas pasangan caln gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Dari berbagai lembaga survei tersebut, pasangan Anies-Sandi disebut mempunyai elektabilitas yang lebih tinggi dibanding pasangan Ahok-Djarot.

Baca: Survei 5 Lembaga Vs Quick Count atau Hitung Cepat, Siapa Menang?

Wiranto mengatakan siapaun pasangan calon yang dipilih masyarakat, dia meminta dukungan itu diberikan dalam bentuk memilih, bukan dalam bentuk fisik yang bisa mengganggu ketertiban dan ketentraman, maupun berupa kerusuhan. Jika itu yang terjadi, kata Wiranto, yang rugi adalah masyarakat juga.

Selain itu, dia meminta masyarakat untuk jangan menodai sistem demokrasi yang sudah dibangun dengan bagus. "Sistem yang sudah mendapat pujian dari dunia internasional, lalu kita nodai sendiri, kan sayang sekali," kata Wiranto.

AMIRULLAH SUHADA

Simak: Quick Count Pilkada DKI Putaran 2

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

6 hari lalu

Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar (kiri), Jenderal TNI (Purn) Wiranyo (kedua kiri), Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan), dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), menyanyi bersama pada acara ulang tahun Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (PEPABRI) ke-64 di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 12 September 2023. Dalam acara, terlihat SBY duduk bersama Prabowo, hingga Wiranto. Pada sambutan Agum Gumilar, ia menekankan tidak ada Presiden yang ingin melihat rakyatnya sengsara dan berharap pada pemilu 2024 tidak ada lagi yang memecah belah bangsa seperti istilah kadrun dan cebong. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Saat Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, 4 Jenderal TNI Hadir: SBY, Prabowo, Wiranto, dan Agum Gumelar

Jenderal TNI purnawirawan SBY, Prabowo, Wiranto dan Agum Gumelar hadir saat Partrai Demokrat resmikan gabung dengan Koalisi Indonesia Maju.


Profil Wiranto dan Oesman Sapta Odang Ketua Umum Partai Hanura

27 hari lalu

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto bersama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang memberi pernyataan seputar konflik yang terjadi di partainya itu di Istana Negara, Jakarta, 17 Januari 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
Profil Wiranto dan Oesman Sapta Odang Ketua Umum Partai Hanura

Partai Hanura menyatakan berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024. Ini sosok Wiranto dan Oesman Sapta Odang.


Keputusan Bulat Partai Hanura Ikut PDIP Dukung Ganjar Pranowo, Ini Profil Parpol Oesman Sapta Odang

28 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (kiri) berbicang dengan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang saat menjalani silahturahmi dan kerja sama Partai Politik di DPP PDIP, Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023. PDI Perjuangan menerima kedatangan Partai Hanura dalam rangka Silahturahmi dan Kerja Sama Partai Politik mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Keputusan Bulat Partai Hanura Ikut PDIP Dukung Ganjar Pranowo, Ini Profil Parpol Oesman Sapta Odang

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang menyatakan pertainya dukung Ganjar dan masuk dalam koalisi PDIP. Ini profil parpol yang didirkan 2006.


Jejak Impunitas dalam Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

52 hari lalu

Beberapa kendaraan lapis baja berpatroli di sekitar Jalan Sabang, setelah terjadinya kerusuhan yang disertai penjarahan di tempat tersebut, 14 Mei 1998. Aksi kerusuhan yang melanda kota Jakarta itu membuat terhentinya aktivitas masyarakat. ANTARA/Saptono
Jejak Impunitas dalam Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Pangliam TNI jamin tak ada impunitas dalam kasus korupsi Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi. Ini jejak impunitas kasus pelanggaran HAM.


Disebut Ada di Belakang Al Zaytun, Ini Bantahan Para Jenderal

11 Juli 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Disebut Ada di Belakang Al Zaytun, Ini Bantahan Para Jenderal

Tiga jenderal disebut berada di belakang Al Zaytun. Ketiganya pun membantah hal tersebut.


Pejabat Negara Ini Pernah ke Ponpes Al Zaytun dari Soeharto hingga Hendropriyono yang Mewakili Megawati

28 Juni 2023

TEMPO/Budi Yanto
Pejabat Negara Ini Pernah ke Ponpes Al Zaytun dari Soeharto hingga Hendropriyono yang Mewakili Megawati

Sejumlah pejabat negara ternyata pernah datang ke Ponpes Al Zaytun dari Soeharto, BJ Habibie, Hendropriyono yang mewakili Megawati dan Jusuf Kalla.


Nama Mereka Disebut Soal Ponpes Al Zaytun: Ali Moertopo, Wiranto, Hendropriyono, Moeldoko

26 Juni 2023

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono di Gedung  Djoeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 19 Mei 2019. Tempo/Irsyan Hasyim
Nama Mereka Disebut Soal Ponpes Al Zaytun: Ali Moertopo, Wiranto, Hendropriyono, Moeldoko

Kontroversi Ponpes Al Zaytun terus berlanjut. Berikut beberapa nama yang disebut terkait Al Zaytun: Ali Moertopo, Wiranto, Hendropriyono, Moeldoko


Hanura dan Tokoh Pemimpin Partai Itu, Wiranto, OSO

7 Juni 2023

Logo Partai Hanura
Hanura dan Tokoh Pemimpin Partai Itu, Wiranto, OSO

OSO orang kedua yang memimpin Hanura setelah Wiranto meninggalkan jabatan Ketua Umum


Perjalanan Hanura: Bentukan Wiranto hingga Bergabungnya 10 Partai Politik Gagal

7 Juni 2023

Logo Partai Hanura
Perjalanan Hanura: Bentukan Wiranto hingga Bergabungnya 10 Partai Politik Gagal

Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura didirikan oleh Wiranto


Sehari Setelah Lengser Soeharto Mengurung Diri di Cendana, BJ Habibie Copot Prabowo sebagai Pangkostrad

22 Mei 2023

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Sehari Setelah Lengser Soeharto Mengurung Diri di Cendana, BJ Habibie Copot Prabowo sebagai Pangkostrad

BJ Habibie copot Prabowo Subianto sebagai Pangkostrad, Soeharto mengurung diri di Cendana. Peristiwa setelah sehari Soeharto lengser.