TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim pemenangan pasangan calon nomor 2 Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Maruarar Sirait menilai tren dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias A-Djarot Saiful Hidayat tak pernah menurun. Hal itu disampaikannya saat menghadiri rilis survei lembaga Indikator Politik Indonesia.
"Posisi kami tentunya yakin dengan survei begini. Tren itu belum berhenti, ya berarti naik terus," ujar Maruarar di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 April 2017.
Dia mengaku memperhatikan hasil kerja sejumlah lembaga survei dalam dua bulan menjelang hari pencoblosan pada 19 April 2017. Posisi Basuki, alias Ahok dan Djarot diakuinya kerap berada di bawah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Baca: Pilkada DKI, Politica Wave: Ahok-Djarot Unggul di Media Sosial
Hal itu diakibatkan migrasi dukungan dari pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang kalah di putaran pertama. "Suara paslon 1 (Agus-Sylvi) mayoritas lebih banyak ke paslon 3 (Anies-Sandi)."
Meskipun begitu, Maruarar menegaskan bahwa tren dukungan ke Ahok-Djarot selalu menguat.
"Beberapa hari lalu di Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beda (suara paslon 2 dan 3) sebesar 1 persen, di Indikator hanya beda 0,8. Walau ada yang berbeda, di semua survei saya pahami (tren) Ahok-Djarot meningkat," tutur Maruarar.
Timses Ahok-Djarot, ujar Maruarar, tengah betul-betul menjaga kenaikan tren tersebut.
Baca: Pilkada DKI Putaran 2, Indikator Politik: Anies-Sandi Menang Tipis
"Kami jaga jangan sampai Ahok salah ngomong lagi. Lebih baik dia tak ngomong daripada salah, karena tren hanya bisa berhenti karena itu," tutur Maruarar sembari tersenyum.
Maruarar berujar pihaknya memang mengimbau sejumlah hal umum pada Ahok menjelang pemungutan suara putaran kedua. "Biasa saja, agar Ahok lebih santai, lebih tenang. Kalau capek ya istirahat saja, dan dalam situasi ini Ahok belajar banyak."
Dalam survei Indikator yang dilaksanakan pada 12-14 April 2017, kata dia, Ahok sempat kalah dari Anies dalam hal kesantunan dan ketampanan.
"Soal citra tokoh itu ya. Kalau masalah ganteng dan santun ya mau bagaimana lagi, tapi aspek lain seperti pintar, jujur, perhatian pada rakyat, dan tegas, kita unggul," tuturnya.
Baca: Charta Politika: Pilkada DKI Pertarungan Emosi dan Rasio
Maruarar pun mengapresiasi fakta bahwa 60 persen responden survei Indikator tersebut menyatakan puas terhadap kinerja petahana. "Dan yang menginginkan Ahok kembali memimpin ada 58 persen. Saya berkata ini angka tinggi dibandingkan survei sebelumnya."
Indikator Politik menerapkan wawancara tatap muka terhadap 495 orang responden yang menjadi bagian dari daftar pemilih tetap (DPT) di DKI. Survei terbaru itu memiliki toleransi kesalahan, alias margin of error sebesar 4,5 persen, dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies-Sandi lebih unggul dari Ahok-Djarot. Mereka mendapat 48,2 persen suara, sementara Ahok-Djarot kalah tipis dengan jumlah suara 47,7 persen.
YOHANES PASKALIS