TEMPO.CO, Jakarta - Para perselancar dunia maya meramaikan pemilihan kepala daerah putaran kedua DKI Jakarta. Lembaga pemantau percakapan di media sosial, PoliticaWave, telah memantau aspirasi masyarakat Indonesia di dunia maya melalui tujuh media, yaitu Twitter, Facebook, Blog, Forum, Online News, Instagram, dan Youtube.
Hasil pemantauan PoliticaWave, terdapat 14.603.893 percakapan dan 2.258.354 netizen yang melakukan percakapan terkait Pilkada DKI. Hasil pemantauan PoliticaWave pada 1–10 Februari 2017 menunjukkan keunggulan pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Syaiful Hidayat.
Baca: Pilkada DKI Putaran 2, Indikator Politik: Anies-Sandi Menang Tipis
“Ahok-Djarot sebesar 52,72 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 47,28 persen,” kata pendiri PoliticaWave Yose Rizal dalam siaran perantara, Sabtu, 15 April 2017. "Kami juga memetakan sentimen netizen terhadap kedua pasangan," ujar Yose.
Menurut Yose, setiap percakapan diberi makna sentimen positif, negatif atau netral. Hasil survey menyebut pasangan Ahok-Djarot mendapat sentimen yang lebih positif daripada pasangan Anies-Sandi.
Sentimen positif Ahok-Djarot sebesar 54,92 persen, sedangkan sentimen negatifnya sebesar 45,08 persen. Sementara Anies-Sandi sentiment positifnya lebih kecil dari sentiment negatif, yaitu 44,54 persen berbanding 55,46 persen.
"Dari dua metrik tersebut, PoliticaWave memprediksi pasangan Ahok-Djarot akan memenangkan Pilkada DKI 2017 dengan elektabilitas sebesar 52,72 persen," kata Yose.
Yose mengatakan, isu positif untuk pasangan Ahok-Djarot di antaranya dukungan netizen terkait proses persidangan, dukungan dari relawan Agus-Sylvi dan komunitas, dukungan dari partai politik Islam, serta penampilan di debat dan program kerja.
Sementara sentimen negatif yang ditujukan kepada Ahok-Djarot mayoritas berasal dari isu penistaan agama dan proses persidangan, desakan gubernur nonaktif, aksi 212 dan 313, serta kalah di beberapa survei.
Untuk pasangan Anies-Sandi, ujar Yose, isu positif yang banyak diperbincangkan adalah dukungan dari ormas dan komunitas, dukungan PAN dan Perindo, unggul dalam beberapa survei, penghentian reklamasi, dan program kerja.
Sementara isu negatif yang ditujukan kepada Anies-Sandi adalah kritik terhadap program kerja, dugaan beberapa kasus hukum, dan dugaan kampanye SARA.
Yose menjelaskan, setiap percakapan terkait dengan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di media-media tersebut dianalisa oleh platform PoliticaWave.
Baca juga: Charta Politika: Pilkada DKI Pertarungan Emosi dan Rasio
Semua BOT dan akun-akun spammer juga difilter dalam proses ini sehingga percakapan yang dihitung hanya yang berasal dari netizen asli.
MAYA AYU PUSPITASARI