TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama, malam ini mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Ahok tiba sekitar pukul 19.30. Ia bersama pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, mengadakan pertemuan tertutup dengan PBNU.
Ahok keluar dari lantai 3 kantor PBNU sekitar pukul 20.40. Namun ia menolak berbicara banyak, termasuk tentang persiapannya menghadapi sidang kasus dugaan penistaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara besok.
Baca juga:
Djarot dan Ahok Klaim Sama Visi dengan Pasangan Agus-Sylvi
Video Kampanye Dikecam, Djarot: Diambil dari Kejadian 1998
“Saya ikut Pak Djarot saja ke sini,” ucap Ahok di PBNU, Senin malam, 10 April 2017.
Sementara itu, Djarot mengatakan pertemuan tertutup dengan PBNU hanya membicarakan persoalan bangsa dan agama, antara lain tentang peletakan batu pertama masjid yang akan dibangun di dekat makam Mbah Priok serta posisi mereka yang tetap pada jalan Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.
Selain itu, Djarot menuturkan pihaknya mendapatkan pesan dari PBNU, apabila terpilih nanti, dia harus bisa membangun, tidak hanya untuk umat muslim, tapi semuanya. Ia mengatakan posisi PBNU tidak pada mendukung orang per orang dalam pilkada DKI.
“Siapa pun mau bersilaturahmi, monggo,” ujarnya. Ia menuturkan pihaknya juga tetap menjunjung Islam Nusantara, bukan Islam radikal.
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini mengatakan PBNU tidak mungkin mendukung salah satu calon karena itu diserahkan kepada partai politik. Pihaknya pun memberikan pesan kepada Ahok dan Djarot agar memperhatikan masyarakat lemah.
Menurut Helmy, untuk apa berormas atau berpartai politik apabila tidak mengedepankan tiga prinsip. “Membantu yang miskin, berbuat kebaikan, dan melakukan perubahan,” ucapnya.
Info: Saksikan hitung cepat Pilkada DKI 2017
DANANG FIRMANTO
Video Terkait: Masa Kampanye, Video Ahok, Soal Masak Mi sampai Home Schooling